Gianyar, LenteraEsai.id – Sebagai salah satu kabupaten yang memiliki luas 368 km2 atau 6,53% dari luas wilayah Pulau Bali, Kabupaten Gianyar dengan program inovatif Puspa Aman dipilih Pemerintah Kabupaten Bone untuk melakukan studi tiru.
Studi tiru dilakukan Pemerintah Kabupaten Bone melalui Dinas Ketahanan Pangan serta TP PKK Kabupaten Bone dalam rangka pengembangan inovasi terkait ketahanan pangan. Kunjungan rombongan dari Kabupaten Bone tersebut diterima Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar Ny Surya Adnyani Mahayastra, di Puspem Payangan, Kamis (10/3/2022).
Pada kesempatan tersebut, dipamerkan hasil karya IKM, UMKM, serta produksi pangan kelompok wanita tani di Kabupaten Gianyar. Selain melihat pameran, rombongan Kabupaten Bone juga diajak melakukan kunjungan lapangan ke Puspa Aman dan Aku Hatinya PKK Desa Buahan.
Ny Surya Adnyani Mahayastra mengatakan, berdasarkan Undang-Undang No.18 Tahun 2012 tentang Pangan, bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia yang paling utama dan pemenuhannya dijamin oleh pemerintah, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Untuk mendukung kebijakan tersebut, sejak tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Gianyar meluncurkan program inovatif yaitu Pusat Pangan Alami, Mandiri, Asri, dan Nyaman (Puspa Aman), guna mempercepat penganekaragaman pangan dan memantapkan ketahanan pangan masyarakat.
“Dengan Program Puspa Aman, saya berkeyakinan dapat meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat untuk membentuk pola konsumsi pangan yang baik, menurunkan angka kemiskinan melalui kegiatan padat karya, membantu penanganan daerah rawan stunting serta daerah rentan rawan pangan, dan menjaga inflasi tetap rendah dan stabil,” papar Ny Surya Adnyani Mahayastra.
Dipaparkannya lebih lanjut, untuk mempercepat akselerasi gerakan pemanfaatan pekarangan melalui konsep Puspa Aman, dirinya mengimbau kepada seluruh Perbekel dan Lurah se-Kabupaten Gianyar agar mengalokasikan anggaran dalam APBDes, maupun OPD terkait agar menganggarkan biaya pembinaan sesuai dengan yang dibutuhkan dalam Program Puspa Aman. “Sampai dengan tahun 2021 sudah ada 35 desa yang membentuk Puspa Aman, Aku Hatinya PKK dengan menggunakan alokasi dana desa,” ujar Ny Surya Adnyani Mahayastra.
Selain program Puspa Aman, Kabupaten Gianyar juga sedang gencarnya memperbaiki pengelolaan sampah, seperti program pengelolaan sampah berbasis sumber yang disinergikan dengan program ketahanan pangan yaitu Program TPS3R dengan Puspa Aman dan Aku Hatinya PKK (Amalkan dan Kukuhkan Halaman yang Asri Teratur Indah dan Nyaman).
Nantinya, hasil pupuk kompos yang dihasilkan dari TPS3R, dimanfaatkan untuk pemupukan tanaman Puspa Aman. Konsep program Puspa Aman sendiri, memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami tanaman pangan mulai dari pembuatan bibit, pemeliharaan tanaman, pengolahan produksi tanaman hingga pemasaran produk olahannya.
Kemudian bibit tanaman yang diproduksi dari kegiatan Puspa Aman, sebagian disebar ke rumah tangga untuk ditanam di pekarangan rumah penduduk sebagai wujud dari pelaksanaan program Aku Hatinya PKK.
“Dengan demikian, pengelolaan sampah berbasis sumber dapat kita kelola dari hulu sampai hilir dan hanya menyisakan ± 10% residu saja yang diangkut ke TPA. Tentunya dengan sinergitas program ini sampah akan dapat diselesaikan di desa dengan bonusnya adalah desa yang berdaulat pangan dan desa wisata yang berkelanjutan,” kata Ny Surya Adnyani Mahayastra, menjelaskan.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Bone Hj Kurniaty A Fahsar mengatakan sangat kagum akan keberadaan Puspa Aman yang bersinergi dengan TPS3R dan Aku Hatinya PKK yang diterapkan oleh PKK Kabupaten Gianyar.
“Saya sangat kagum dengan adanya Puspa Aman ini, tentunya dapat menjadi sampel di Kabupaten Bone, mudah-mudahan apa yang ada di sini dapat kami bawa pulang, yang tentunya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat, membantu masyarakat, apalagi di masa pandemi saat ini,” kata Hj Kurniaty A Fahsar. (LE-GA1)