Badung, LenteraEsai.id – Hutan mangrove merupakan salah satu daya tarik wisata yang dimiliki Provinsi Bali. Oleh karenanya, ada banyak potensi dari wisata hutan mangrove yang perlu dikembangkan untuk menunjang implementasi pengembangan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata.
Namun ketika membahas strategi pengembangan kawasan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata, uga dibutuhkan persiapan mengenai sumber daya manusia yang nantinya turut terlibat dalam pengelolaan ekosiwata hutan mangrove. Dengan demikian, strategi pengembangan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata dapat dinilai komprehensif.
Berkaitan dengan persiapan sumber daya manusia yang nantinya turut terlibat dalam pengelolaan ekosiwata hutan mangrove, maka pada tanggal 11 Desember 2021 dilaksanakan kegiatan Pengabdian Udayana Untuk Masyarakat yang bertajuk ‘Pelatihan Bahasa Inggris dan Pengembangan Ekowisata Mangrove bagi Masyarakat Sekitar Tahura Ngurah Rai’.
Kegiatan pelatihan ini sesungguhnya merupakan salah satu bentuk implementasi dari tanggung jawab Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh Unud, yakni pengabdian kepada masyarakat. Tujuan dari kegiatan ‘Pelatihan Bahasa Inggris dan Pengembangan Ekowisata Mangrove bagi Masyarakat Sekitar Tahura Ngurah Rai’ adalah meningkatkan pengetahuan dan kapasitas kelompok sasaran terkait Bahasa Inggris dan Pengembangan Ekowisata Mangrove.
Adapun yang dimaksud sebagai kelompok sasaran, antara lain: (1) Sekaa Teruna Teruni (Putra Putri Nelayan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Segara Guna Batu Lumbang; (2) KelompokNelayan Segara Agung Sanur; (3) Kelompok Usaha Bersama (KUB) Segara Guna Batu Lumbang; dan (4) KelompokPengolah dan Pemasar (Poklahsar) Mina Lestari Batu Lumbang.
Kegiatan Pengabdian Udayana Untuk Masyarakat bertajuk ‘Pelatihan Bahasa Inggris dan Pengembangan Ekowisata Mangrove bagi Masyarakat Sekitar Tahura Ngurah Rai’ yang diketuai oleh Dr Ni Luh Nyoman Seri Malini SS MHum merupakan rangkaian kegiatan LPPM Program Udayana untuk masyarakat dengan tema besar ‘Pemberdayaan Masyarakat untuk Meningkatkan Produktivitasnya Pascaterdampak Pandemi Covid 19′.
Kegiatan ini atas kerja sama dan dihadiri oleh Kepala Tahura Ngurah Rai dan perwakilan Indonesia Power. Tim pengabdi sebagai narasumber kegiatan terdiri atas Drs I Ketut Ngurah Sulibra MHum, Dr Ni Luh Nyoman Seri Malini , Sandra Putri SS MHum dan Dr Ni Ketut Arismayanti SSTPar MPar.
Masyarakat sangat antusias mengikuti pelatihan dengan kehadiran 80 orang yang dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama pelatihan Bahasa Inggris untuk Pariwisata dihadiri oleh 35 orang Sekaa Teruna Teruni (Putra Putri Nelayan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Segara Guna Batu Lumbang. Usai pelatihan dilajutkan dengan praktik conversation dengan mengitari hutan mangrove dengan perahu. Sesi kedua Pelatihan Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove dihadiri oleh 45 orang Kelompok Usaha Bersama (KUB) Segara Guna Batu Lumbang, Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Mina Lestari Batu Lumbang dan Kelompok Nelayan Segara Agung Sanur. Masyarakat sangat mengharapkan kegiatan ini dapat berkelanjutan untuk mendampingi dalam manajemen ekowisata mangrove. (LE-BD)