judul gambar
HeadlinesKarangasem

Sebanyak 22 KK Terisolir Akibat Bencana Tanah Longsor di Bunutan Karangasem

Karangasem, LenteraEsai.id – Cuaca ekstrem yang menerjang wilayah Kabupaten Karangasem, Bali pada Senin (6/12/2022), telah menimbulkan  bencana seperti pohon tumbang, banjir bandang dan tanah longsor di beberapa tempat.

Tanah longsor terjadi di wilayah Banjar Dinas Sega, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. Material longsoran yang kemudian menutup jalan antardesa, telah mengakibatkan 22 kepala keluarga (KK) di banjar tersebut harus terisolir dari daerah luar.

Plt Kalaksa BPBD Karangasem I Nyoman Siki Ngurah saat dikonfirmasi, Selasa (7/12/2022) mengatakan, sampai saat ini ke-22 KK tersebut masih terisolir karena jalan satu-satunya yang menghubungkan Banjar Sega dengan daerah luar sama sekali tidak bisa dilalui oleh kendaraan baik roda dua maupun empat.

“Tadi saya bersama tim datang ke lokasi longsoran dengan berjalan kaki untuk melakukan assessment. Tampak material longsoran lumayan banyak, yang tidak hanya berupa tanah merah, tetapi juga bebatuan dan batangan pohon yang ikut terbawa longsor,” kata Siki Ngurah.

Dengan banyaknya material longsoran yang menutup jalan, lanjut dia,  pihak BPBD akan mengerahkan alat berat untuk menangani longsoran tersebut supaya aktivitas masyarakat secepatnya bisa kembali normal.

“Besok pagi, sebuah alat berat akan kami datangkan ke lokasi untuk melakukan penanganan,” kata Siki Ngurah, menjelaskan.

Siki Ngurah mengatakan, meskipun saat ini 22 KK tersebut terisolir, tapi kebutuhan mereka sehari-hari seperti sembako untuk keperluan memasak, tidak ada masalah karena warga masih bisa membelinya dengan cara jalan kaki.

Menurut Siki Ngurah, berdasarkan hasil pantauannya di lapangan, masyarakat yang terisolir berangkat dari rumah dengan memakai sepeda motor. Setelah tiba di lokasi longsoran, mereka menyuruh masyarakat yang berada di seberang longsoran untuk membelikan kebutuhan sehari-hari.

“Kerja sama antarwarga masyarakat di sana sangat bagus dalam menghadapi musibah ini. Jadi meskipun ada KK yang terisolir, mereka tidak sampai kehabisan sembako untuk keperluan memasak,” kata Siki Ngurah, mengungkapkan. (LE-Jun) 

Lenteraesai.id