Seorang Balita Meninggal Dunia Tertimbun Reruntuhan Bangunan Akibat Gempa

Karangasem, LenteraEsai.id – Ni Luh Meryani (3), penduduk Dusun Jatituhu, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, meninggal dunia setelah tertimbun reruntuhan rumah yang roboh akibat gempa bumi tektonik berkekuatan M=4.8 pada Sabtu (16/10) dini hari.

“Ya, akibat gempa tadi pagi, satu orang warga kami yang masih balita atas nama Ni Luh Meriani meninggal dunia karena tertimbun reruntuhan rumah,” kata Perbekel Desa Ban, I Gede Tamu Sugiantara ketika dikonfirmasi, Sabtu (16/10/2021) sore.

Bacaan Lainnya

Sementara di Kabupaten Bangli, dua warga dilaporkan meninggal dunia dan sembilan lainnya mengalami luka-luka setelah tertimbun material tebing longsor akibat guncangan gempa di Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani.

Tamu Sugiantara menuturkan, sampai saat ini hanya ada seorang yang dilaporkan meninggal dunia di desanya, sementara yang mengalami luka-luka sebanyak 73 warga. Korban luka sejumlah itu sebagai besar akibat tersabet atau tertindih bagian bangunan yang roboh.

“Tidak sedikit dari warga kami yang harus dilarikan ke puskesmas atau rumah sakit karena mengalami luka yang cukup parah,” ujarnya, mengungkapkan.

Sedangkan untuk kerusakan, sampai saat ini tercatat 259 unit rumah di Desa Ban mengalami rusak berat, 366 unit rusak ringan, serta puluhan pura atau tempat ibadah juga dilaporkan mengalami kerusakan.

“Sebagian besar rumah warga, khususnya yang ada di Dusun Jatituhu mengalami kerusakan berat, sehingga membuat sebagian besar warga masyarakat kini mengungsi ke rumah kerabat terdekat yang rumahnya hanya mengalami rusak ringan,” kata Tamu Sugiantara.

Sementara itu, Bupati Karangasem I Gede Dana dan juga Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa langsung bergerak cepat turun ke lokasi kejadian untuk melakukan peninjauan ke rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan.

“Kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa cukup parah, bahkan ada banyak rumah yang roboh. Saya sudah perintahkan BPBD dan Dinas Sosial untuk segera melakukan penanganan pascabencana,” ujar Bupati Dana.

Selain itu, Bupati Dana juga mengucapkan duka cita yang mendalam terhadap seorang warga yang meninggal dunia akibat gempa, yaitu Ni Luh Meryani seorang balita yang masih berusia 3 tahun.

“Kami atas nama pemerintah menyampaikan duka cita mendalam terhadap seorang warga yang meninggal akibat gempa ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan,” ucap Bupati Dana, penuh haru.  (LE-Jun) 

Pos terkait