judul gambar
AdvertorialHeadlinesKarangasem

Nakes Rawan Terpapar Covid-19, Bupati Dana Minta Insentifnya Diprioritaskan Segera Cair

Karangasem, LenteraEsai.id – Insentif untuk tenaga kesehatan (Nakes) khusus Covid-19 di Kabupaten Karangasem sebesar Rp1,7 miliar sampai saat ini belum seluruhnya dicairkan. Salah satu kendalanya adalah anggaran yang telah terpasang ini baru diamprah sebagian. 

Mendengar hal tersebut, Bupati Karangasem I Gede Dana meminta jajarannya memprioritaskan pencairan insentif untuk Nakes yang menangani pasien Covid-19, termasuk insentif untuk para tenaga vaksinator sebesar Rp9 miliar. Selain untuk memenuhi apa yang menjadi hak mereka, insentif Nakes juga sangat dibutuhkan untuk menjaga semangat dalam pelayanan kesehatan. 

Menurutnya, para Nakes sangat rentan terpapar Covid-19 dari pasien yang ditangani. Terbukti, sejauh ini ada sebanyak 94 Nakes sudah terpapar Covid-19, belum lagi tenaga penunjang sehingga berjumlah sebanyak 108 tenaga kesehatan yang terpapar virus yang menyerang sistem pernafasan ini.

“Saya meminta jajaran terkait untuk segera mencairkan insentif Nakes dan vaksinator di masing-masing perangkat daerah dan unit-unit perangkat daerah. Menanyakan perihal kendala pencairan sekaligus mencari solusi percepatan pencairan insentif nakes termasuk tenaga vaksinator dengan Kepala Dinas Kesehatan,” kata Bupati Dana dalam keterangannya yang juga didampingi Sekda Karangasem I Ketut Sedana Merta usai rapat dengan Organisasi Profesi Bidang Kesehatan yang diketuai Kadis Kesehatan Kabupaten Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama, membahas penanganan Covid-19 di kabupaten Karangasem, Selasa (27/7).

Pencairan insentif bagi Nakes merupakan suatu hal yang patut untuk segera dilakukan. Menurut Bupati Dana, insentif Nakes juga dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan optimisme dan semangat nakes yang bekerja. Mengingat pandemi Covid-19 sudah berjalan hampir dua tahun, tentu pelayanan kesehatan bagi Nakes dan rumah sakit harus mendapat apresiasi dengan mempercepat pencairan insentif, bukan justru terhambat.  

“Tenaga kesehatan di Karangasem sangat minim, apalagi sekarang difokuskan ke penanganan Covid-19. Saya sangat apresiasi tenaga kesehatan memiliki kesabaran yang tinggi dan tidak panik dalam menangani kondisi seperti ini. Terkait insentif, saya juga merasa prihatin karena insentif belum bisa didapatkan, karena belum bisa dicairkan. Saya juga mengetahui bahwa tenaga kesehatan sudah bekerja keras tetapi tanpa anggaran juga tidak akan bisa maksimal,” ujar Bupati Dana.

Bupati Dana juga mengungkapkan, untuk vaksin yang dianggarkan Rp9 miliar, baru diamprah Rp300 juta. Terkait hal ini, dirinya telah meminta bagi unit yang belum mengamprahkan, supaya secepatnya mengamprah. Karena  jika dana itu tidak terealisasi, dirinya sebagai bupati juga akan bermasalah.

“Saya mohonkan, anggaran yang Rp9 miliar agar terserap secara terarah. Kami paham, untuk tenaga sangat kurang sekali, saya mohon maaf kepada para perawat dan tenaga kesehatan, saya tidak izinkan pindah keluar dari Karangasem, terkait tugas belajar keluar, kami juga tidak izinkan dulu,” kata Bupati Dana.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama melaporkan, sumber tenaga kesehatan ada 1.612 orang yang tersebar di seluruh faskes dan tenaga penunjang lainnya sehingga berjumlah sebanyak 2.400-an  anggota.

“Dalam penanganan Covid-19 ini, kami mengerahkan seluruh organisasi profesi. Kami memberdayakan semaksimal mungkin tenaga kesehatan untuk menunjang penanganan kasus Covid-19 di wilayahnya. Melihat kondisi sekarang, ini barangkali menyebabkan volume pekerjaan menjadi naik, karena kita juga membuka Puskesmas sampai 24 jam,” jelas Putra Pertama.

Dari sisi penganggaran, sudah teranggarkan di masing-masing perangkat daerah dan di unit-unit perangkat daerah. Insentif sebanyak Rp1,7 miliar untuk tenaga kesehatan Covid-19, insentif vaksinator sebesar Rp9 miliar dan Rp3 miliar untuk kegiatan training dan testing. (LE-Jun/Adv)

Lenteraesai.id