SMPN 1 Manggis Siapkan 13 Ruang Kelas Untuk Lakukan Belajar Tatap Muka

Karangasem, LenteraEsai.id – Sejumlah sekolah di Kabupaten Karangasem, Bali bagian timur dilaporkan telah siap untuk menggelar proses belajar mengajar tatap muka yang rencanakan mulai dilakukan pada 4 Januari 2021.

Salah satunya adalah SMP Negeri 1 Manggis yang beralamat di Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, yang selama ini dikenal dengan sokolah yang cukup banyak meraih sejumlah prestasi.

Bacaan Lainnya

Kepala SMP Negeri 1 Manggis Drs I Komang Darma Suastika saat ditemui di ruang kerjanya, pada Sabtu (26/12/2020) menyatakan bahwa pihaknya sudah siap 100% untuk melakukan proses belajar mengajar tatap muka.

“Kami sudah siap 100% untuk kembali seperti sebelum pandemi Covid-19, yakni melakukan proses belajar mengajar tatap muka, serta seluruh persyaratan juga sudah lengkap dan memenuhi syarat,” ucapnya, penuh semangat.

Ia mengatakan, saat mengikuti rapat melalui aplikasi zoom dengan Disdikpora Kabupaten Karangasem pada 23 Desember lalu, terungkap bahwa dari 51 SMP yang ada di Kabupaten Karangasem, 7 di antaranya termasuk SMP Negeri 1 Manggis yang sudah dinyatakan siap untuk menggelar proses belajar mengajar tatap muka pada 4 Januari mendatang.

“Kami menjadi salah satu dari 7 sekolah SMP di Karangasem yang sudah memenuhi syarat dan siap untuk menggelar proses belajar mengajar tatap muka, sedangkan sekolah yang belum memenuhi syarat diberikan waktu sampai tanggal 28 Desember mendatang untuk melengkapi persyaratan,” ujar Kepsek Darma Suastika, menjelaskan.

Kepsek mengharapkan sekolah-sekolah yang belum memenuhi persyaratan dapat segera melakukan kelengkapan, sehingga pada saatnya semua sekolah yang ada di Karangasem siap melakukan proses belajar mengajar tatap muka secara bersamaan.

Untuk proses belajarnya Darma Suastika mengaku sudah mempersiapkannya dengan matang. Dari 840 siswa yang ada di SMP Negeri 1 Manggis, pada jam-jam pelaksanaannya hanya 25% saja yang akan datang ke sekolah untuk mengikuti proses belajar di ruang kelas yang tersedia.

“Kami sudah siapkan 13 ruang kelas dan setiap kelas akan diisi oleh 15 sampai 16 siswa, dan akan belajar selama 90 menit dengan 3 mata pelajaran. Setelah itu siswa tersebut akan disuruh pulang dan berselang satu jam akan diganti lagi oleh siswa yang lain selama 90 menit, dan dengan jumlah yang sama pula. Begitu seterusnya, sehingga jaga jarak antarpara siswa tetap dapat dipertahankan,” ucapnya.

Meskipun nantinya sudah melakukan belajar tatap muka, Suastika mengatakan akan tetap melakukan pembelajaran secara daring, karena dengan waktu 90 menit 3 mata pelajaran dinilainya kurang efektif.

“Waktu 90 menit dengan 3 mata pelajaran, artinya satu mata pelajaran hanya 30 menit. Itu sangat kurang, jadi kami putuskan setelah mereka pulang dan sampai di rumah mereka tetap harus menerima pembelajaran secara daring,” katanya.

Suastika mengungkapkan, SMP Negeri 1 Manggis menjadi salah satu sekolah yang sudah memiliki E-Learning dan juga aplikasi zoom dengan 300 user yang bisa digunakan sepanjang waktu untuk menopang proses belajar secara daring selama ini.

Ia juga mengatakan bahwa sebelum ada bantuan paket data untuk para siswa dan guru dari pemerintah, SMP Negeri 1 Manggis sudah lebih dulu memfasilitasi paket data untuk seluruh siswa dengan memberikan Rp25 ribu per siswa dan Rp50 ribu untuk para guru guna dibelikan paket data sebagai penunjang proses belajar mengajar secara daring.  (LE-Jun)

Pos terkait