judul gambar
AdvertorialHeadlinesTabanan

1.300 Lebih Pejuang Gugur pada Puputan Margarana, Wagub Pimpin Tabur Bunga

Tabanan, LenteraEsai.id – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) memimpin rombongan ziaran dan tabur bunga di Taman Pujaan Bangsa Margarana, Kabupaten Tabanan, Jumat (20/11), dalam rangka memperingati Hari Puputan Margarana ke-74 tahun 2020.

Berbeda dari pelaksanaan tahun sebelumnya, peringatan Hari Puputan Margarana tahun ini dilaksanakan secara sederhana di tengah pandemi Covid-19. Kendati demikian, kegiatan yang dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Bali dan Pimpinan OPD Pemprov itu, tetap berlangsung khidmat.

Ziarah rombongan dan tabur bunga diawali dengan pembacaan sejarah singkat Perang Puputan Margarana. Puputan Margarana adalah peristiwa pertempuran habis-habisan pasukan Ciung Wanara yang dipimpin I Gusti Ngurah Rai melawan Belanda. Pertempuran itu berpusat di Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan pada 20 November 1946 atau tepat 74 tahun silam.

Meski digempur habis-habisan oleh pasukan Belanda dengan kekuatan penuh dan persenjataan modern, sosok pahlawan I Gusti Ngurah Rai tak menunjukkan rasa gentar dan terus membakar semangat pasukannya. Karena jumlah pasukan dan persenjataan Belanda yang jauh di atas angin, Pasukan Ciung Wanara terdesak ke wilayah terbuka di area persawahan dan ladang jagung di kawasan Kelaci, Desa Marga.

Dalam kondisi terdesak, semangat I Gusti Ngurah Rai tak jua padam. Ia memekikkan kata ‘puputan’ (bertempur habis-habisan) yang membuat pasukannya makin bersemangat. Dalam pertempuran habis-habisan itulah I Gusti Ngurah Rai dan seluruh pasukannya gugur. Ngurah Rai gugur sebagai ksatria di usia 29 tahun dan dimakamkan di Taman Pujaan Bangsa Margarana. Untuk mengenang peristiwa heroik itu, setiap 20 November diperingati sebagai Hari Puputan Margarana.

Usai pembacaan sejarah Puputan Margarana, Wagub Cok Ace didampingi Wakapolda Bali Brigjen Pol I Wayan Sunartha dan peserta ziarah lainnya beranjak menuju candi utama yang merupakan lokasi gugurnya Pahlawan I Gusti Ngurah Rai. Setelah pembacaan surat sakti I Gusti Ngurah Rai dan prosesi penghormatan, Wagub Cok Ace meletakkan karangan bunga sebagai simbul penghormatan di depan candi utama atau yang juga disebut dengan Canti Pahlawan Margarana.

Prosesi dilanjutkan dengan tabur bunga mengelilingi candi utama dilanjutkan dengan tugu pahlawan lainnya. Total candi pahlawan yang ada di kawasan ini sebanyak 1.372, menggambarkan jumlah pejuang yang gugur di medan perang saat peristiwa Puputan Margarana.

Wagub Cok Ace yang ditemui di sela-sela kegiatan ziarah dan tabur bunga meyampaikan bahwa kegitan ini rutin dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang bertaruh nyawa untuk merebut kemerdekaan yang sekarang kita nikmati.

Selain mengenang dan memberi penghormatan, ia mengajak masyarakat untuk meneladani semangat para pejuang yaitu pantang menyerah untuk membela kedaulatan tanah air.  (LE-TB1)

Lenteraesai.id