Denpasar, LenteraEsai.id – Sejumlah warga yang berkerumun di ujung Jalan Tari Kecak Gatot Subroto (Gatsu) Denpasar pada Senin (9/11) malam, terpaksa dibubarkan oleh tim patroli Satpol PP Kota Denpasar, Bali.
Petugas patroli yang malam itu sekitar pukul 24.00 melihat ada kerumunan orang, langsung meminta agar mereka secepatnya membubarkan diri, kembali ke rumah masing-masing.
“Tindak pembuburan itu dilakukan karena petugas menilai mereka telah melanggar protokol kesehatan, yakni tidak menjaga jarak satu sama lain sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata Kasatpol PP Kota Denpasar Dewa Gede Anom Sayoga saat ditemui di Denpasar, Selasa (10/11) siang.
Lebih lanjut ia mengatakan, kerumanan itu merupakan kumpulan anak muda yang nongkrong di lapak pedagang kaki lima yang masih buka lewat jam operasional yang telah ditetapkan pemerintah.
Menurut Sayoga, dalam menghadapi pandemi Covid-19 seperti saat ini, Pemerintah Kota Denpasar telah mengeluarkan peraturan jam tutup oprasional bagi pelaku usaha, yakni maksimal pada pukul 23.00 Wita.
“Karena PKL tersebut melanggar, maka hari ini kami melakukan pemanggilan kepada pemilik PKL untuk diminta keterangan. Sementara kelompok anak muda yang berkerumun, kami hanya membubarkannya,” ujar Sayoga, pejabat yang tampaknya tidak mengenal lelah.
Kasatpol PP menyebutkan, agar kejadian ini tidak terulang kembali, pihaknya memastikan PKL tersebut akan disidang tipiring. Selain itu, petugas juga akan terus melakukan pengawasan dan berkoordinasi dengan satgas desa, di mana dalam hal ini adalah Kelurahan Tonja dan petugas Linmasnya.
Sayoga juga mengatakan bahwa pihaknya secara rutin tiap hari melakukan patroli keliling kota untuk memantau jika ada yang berkerumun akan langsung dibubarkan. “Dalam masa pandemi Covid 19 saya berharap kepada seluruh warga masyarakat termasuk para pelaku usaha untuk bersama-sama tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan,” kata Sayoga, menandaskan. (LE-DP)
