Gianyar Memulai Proses Pencairan Dana Hibah Pariwisata

Bupati Gianyar I Made Mahayastra saat membuka acara sosialisasi dana hibah pariwisata kepada wajib pajak hotel dan restoran di The Royal Pitamaha, Ubud

Gianyar, LenteraEsai.id – Pemerintah Kabupaten Gianyar menjadi yang pertama di Indonesia memproses pencairan dana hibah pariwisata. Hal tersebut disampaikan Bupati Gianyar I Made Mahayastra saat membuka acara sosialisasi dana hibah pariwisata kepada wajib pajak hotel dan restoran di The Royal Pitamaha, Ubud, Selasa (3/11).

Bupati Mahayastra mengatakan, Kabupaten Gianyar hari ini memproses pencairan dana hibah pariwisata dari pemerintah pusat kepada para pelaku pariwisata khususnya untuk hotel dan restoran. Kabupaten Gianyar menerima hibah pariwisata sebesar Rp 135.136.610.000 yang akan dicairkan atau disalurkan dalam2 tahap sampai dengan akhir tahun 2020.

Bacaan Lainnya

Dari besaran dana hibah yang diterima, sebanyak Rp 94.595.627.000 atau sebesar 70% diberikan langsung kepada pelaku usaha hotel dan restoran sedangkan 30% digunakan untuk program pembangunan yang mendukung pengembangan pariwisata, di antaranya pembuatan taman desa wisata dan pembelian mobil truk sampah, ambulance dan lain-lain.

Bupati Gianyar Made Mahayastra meyakini Gianyar mampu menyerap dana hibah pariwisata tersebut 90%. “Waktu pengajuan yang diberikan pemerintah pusat untuk mendapatkan dana hibah ini sangat mepet, 3 bulan, karenanya saya memimpin langsung semua prosesnya, termasuk berinisiatif bagaimana pemanfaatannya, sehingga saya yakin Gianyar bisa menyerap 90% dana hibah ini,” ujar Mahayastra saat membuka acara sosialisasi dana hibah pariwisata tersebut.

Mahayastra menambahkan, pihaknya mengajukan sebanyak 1.850 hotel dan restoran yang ada di Gianyar untuk menerima hibah. “Dari daftar yang saya ajukan ke pusat sehingga keluarnya bantuan ini senilai Rp 135 miliar lebih, jumlah hotel dan restoran lebih dari 1.850 yang kami ajukan, namun belum tentu semuanya dapat karena dalam verifikasi nanti untuk mendapatkan itu mereka diverifikasi kembali terkait dengan TDUP-nya maupun persyaratan lainnya seperti perizinan, mereka membayar pajak dalam tahun 2019, dan persyaratan-persyaratan lain yang prinsip,” kata Mahayastra.

Menurutnya, dalam proses pengurusan hibah pariwisata yang dikucurkan pemerintah pusat secara nasional ini, Kabupaten Gianyar termasuk yang paling cepat dalam pengurusan proses pencairannya. “Kalau daerah lain saya lihat mereka melakukan verifikasi dulu, mana yang menunggak mana yang tidak berizin, tidak diajukan. Kalau saya, saya ajukan semua,” ujar Mahayastra disambut tepuk tangan para pelaku usaha hotel dan restoran yang hadir.

Pada kesempatan tersebut Mahayastra mengatakan bahwa para undangan yang hadir sebagai pahlawan pembangunan. Karena dengan pajak yang dibayarkan oleh hotel dan restoran yang ada di Gianyar, maka pembangunan tetap bisa berjalan. “Bapak/Ibu yang membangun Gianyar, saya selaku bupati kalau tanpa anggaran tidak bisa berbuat apa-apa bagi pembangunan Gianyar,” ujarnya.

Mahayastra juga berterima kasih karena pelaku wisata tidak melakukan pemecatan terhadap para pegawainya di tengah situasi sulit saat ini. “Saya berharap kepada bapak/ibu penerima hibah agar mempergunakan bantuan yang diberikan sebaik-baiknya untuk dapat tetap beroperasi, utamakan akuntabilitas dalam pengelolaannya,” ucap Mahayastra.

Pemberian hibah pariwisata ini, merupakan bagian dari rencana pemulihan ekonomi nasional yang adalah strategi percepatan dalam membantu pengusaha hotel dan restoran yang saat ini sedang mengalami gangguan finansial, serta pemerintah kabupaten/kota yang kehilangan PAD dari pajak hotel dan restoran yang diakibatkan dari tidak adanya pergerakan pariwisata.

Wilayah penerima hibah pariwisata harus setidaknya memiliki 15 persen porsi PAD 2019 dari penerimaan pajak hotel dan restoran, termasuk dalam 10 destinasi super prioritas, memiliki destinasi branding, dan masuk daftar 100 acara tahunan pariwisata.  (LE-GA1)

Pos terkait