Gianyar, LenteraEsai.id – Sekitar 10 ribu ekor tukik atau anak penyu, dilepasliarkan dalam kegiatan Bali Resik Sampah Plastik dan Pelepasan Tukik di Pantai Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Jumat (7/8).
Pelepasliaran tukik ke habitatnya itu dipimpin Sekda Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya, didampingi Kapolres Gianyar AKBP I Dewa Made Adnyana, anggota Komisi IV DPR RI I Nyoman Parta, Plt Kadis DLH Wayan Kujus Pawitra, serta sejumlah pejabat dari Kementerian KKP RI, Kementerian Lingkungan Hidup RI dan beberapa komunitas pecinta lingkungan hidup di Bali.
Ketua Kelompok Penangkaran Penyu Saba Asri I Made Kikik, yang bertindak selaku ketua panitia kegiatan mengatakan, aksi pelepasliaran tukik yang selama ini ditangkarkan di Saba Asri, adalah untuk mengkampanyekan pentingnya konservasi alam bagi kelangsungan hidup penyu.
Selain itu, kegiatan ini juga dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional yang jatuh pada tanggal 10 Agustus 2020. Menurut Made Kikik, kegiatan ini juga ingin lebih memperkenalkan Eko Wisata Saba Asri kepada masyarakat umum sebagai salah satu tempat konservasi penyu di Bali, dan satu-satunya di Kabupaten Gianyar.
Pelepasliaran tukik biasanya bekerja sama dengan beberapa komunitas pecinta lingkungan, atau wisatawan yang berkunjung ke tempat konservasi. Namun pelepasliaran dalam jumlah yang cukup besar mencapai 10.000 ekor, baru pertama kali dilakukan hari ini.
Kegiatan pada pagi hari itu dilakukan atas kerja sama dengan Pemkab Gianyar dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Indonesia Power.
“Pelepasliaran tukik dalam jumlah yang cukup besar baru pertama kali kami lakukan. Tukik yang kami lepas hari ini adalah jenis penyu lekang yang memang cocok untuk pantai yang berpasir hitam,” kata Made Kikik, menjelaskan.
Made Kikik menambahkan, perkembangan jumlah tukik yang menetas di penangkaran Eko Wisata Saba Asri setiap tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan. Di mana pada awal tahun 2020 hingga Agustus ini, jumlah tukik yang berhasil ditetaskan sebanyak 10.835 ekor.
Sementara itu Sekda Gianyar Made Wisnu Wijaya pada kesempatan itu menjelaskan, serangkaian kegiatan ini juga dilakukan pemungutan sampah plastik di sepanjang Pantai Saba, yang diikuti oleh pegawai di lingkungan Pemkab Gianyar, komunitas pecinta lingkungan hidup, siswa dan masyarakat.
Kegiatan resik atau bersih-bersih ini sudah rutin dilakukan untuk menjaga kebersihan pantai dari timbunan sampah plastik.
“Kita tahu bahwa habitat penyu kini semakin berkurang. Hal ini tentu harus ada gerakan masif terkait dengan pelestarian penyu. Bagaimanapun penyu termasuk binatang yang dilindungi oleh pemerintah, tentu ini menjadi apresiasi kita, pemerintah. Ada seperti yayasan yang konsen terhadap pelestarian penyu, harus kita apresiasi,” kata Wisnu Wijaya.
Ditambahkan, mudah-mudahan ke depan ini menjadikan motivasi bagi yayasan lain yang berkecimpung di bidang pelestarian lingkungan. Pemerintah akan dorong terus, pemerintah akan semaksimal mungkin untuk bisa memfasilitasi ataupun memberikan bantuan.
Dalam kegiatan pelepasliaran tukik, pemerintah membantu dengan cara membeli tukik dari penangkaran untuk kemudian dilepasliarkan ke laut lepas, kata Sekda Gianyar, menjelaskan. (LE-GN1)