‘Ngenang-ngening’, Doa Bersama Warga Karangasem di Tengah Wabah Virus Corona

Amlapura, LenteraEsai.id –  Sebagian warga masyarakat Kabupaten Karangasem mengelar ritual ‘Ngenang-ngening’, yakni secara khusyuk memanjatkan doa atau nunas ica agar Virus Corona yang kini tengah mewabah dapat secepatnya berakhir.

Ritual ‘Ngenang-ngening’ digelar serangkaian hari Tilem Kedasa yang jatuh pada Rabu, 22 April 2002, dilakukan masyarakat di sanggah atau merajan rumah tinggal masing-masing, disertai dengan persembahan sesajen tertentu.

Bacaan Lainnya

Pewarta LenteraEsai.id dari Karangasem melaporkan, warga masyarakat dari sejumkah desa adat di Bali bagian timur yang melakukan rirual ‘Ngenang-ngening’ tersebut, nyaris selama seharian tidak keluar rumah, sehingga suasana perkampungan betul-betul terasa hening, atau ngening.

Warga menjadi semakin terdorong untuk memanjatkan doa agar Covid-19 cepat berakhir, sehubungan wabah tersebut dirasakan terus meluas.  Terakhir, dua warga Kabupaten Karangasem kembali terkonfirmasi positif mengidap Virus Corona.

Berdasarkan rilis yang dikeluarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karangasem pada Rabu (22/04),  terungkap dua warga menyusul terkonfirmasi positif Covid-19,  yakni masing-masing penduduk asal Kecamatan Abang dan Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem.

“Ya benar, ada tambahan dua orang terkonfirmasi positif Covid-19, dan keduanya adalah pekerja migran Indonesia (PMI),” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama ketika dikonfirmasi sore harinya.

Dengan demikian, sampai saat ini sudah tujuh warga Kabupaten Karangasem yang telah terkonfirmasi positif Covid-19.  Empat orang di antaranya berasal dari Kecamatan Bebandem, 2 orang dari Kecamatan Karangasem, dan 1 orang dari Kecamatan Abang.

Sementara berdasarkan informasi yang diperoleh, seorang warga Kecamatan Abang yang kini menyusul terkonfirmasi Covid-19 tersebut, adalah PMI yang sebelumnya dikategorikan orang tanpa gejala (OTG).

Kadiskes menyebutkan, meski awalnya OTG, namun yang bersangkutan diwajibkan menjalani karantina mandiri, di mana setiap perkembangan kesehatannya terus dipantau oleh tim medis yang tergabung dalam gugus tugas.

“Terus dipantau dan dilakukan rapid test dan swab test hingga kemudian diperoleh hasil bahwa yang bersangkutan positif Covid-19,” ucapnya dengan menambahkan, setiap pasien positif kini tengah dirawat di rumah sakit rujukan untuk Covid-19.   (LE-KR5)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *