Semarapura, LenteraEsai.id – Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra yang juga sebagai Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Provinsi Bali menyerahkan bantuan sembako untuk para difabel berat sekaligus mengecek Posko Covid-19 di Desa Akah, Desa Adat Gelgel dan Pura Dasar, Kabupaten Klungkung, Jumat (10/4/20).
Pada kesempatan itu, Sekda didampingi Kepala Dinas PMD Bali I Putu Anom Agustina, Kepala Dinas Pemajuan Adat Provinsi Bali Anak Agung Kartika, dan Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra.
Di depan petugas Posko, Sekda Dewa Indra mengatakan bahwa Satgas Gotong Royong berbasis Desa Adat dan Satgas Penanggulangan Covid-19 di masing-masing desa, perlu untuk selalu bersinergi dalam melakukan pengawasan dan edukasi kepada seluruh masyarakat, khususnya pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru tiba di Bali setelah pulang dari luar negeri.
Dengan demikian, lanjut dia, tidak muncul dualisme Posko di tingkat desa, mengingat Satgas di desa merupakan ujung tombak dalam melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19, katanya.
Terkait dengan pekerja migran Indonesia (PMI) yang sebagian menjadi anak buah kapal (ABK) yang baru datang, Dewa Indra menekankan agar masyarakat tidak melakukan penolakan, menjauhi apalagi melakukan pengucilan terhadap mereka.
Pemerintah Provinsi Bali telah menerapkan rapid tes di Bandara Ngurah Rai, sehingga PMI yang berpotensi postitif Covid-19 akan langsung dikarantina, sedangkan yang menunjukkan potensi negatif baru dipersilahkan pulang.
“Yang pulang itupun dengan catatan harus karantina minimal 14 hari secara mandiri di rumah mading-masing, dan pada hari kedelapan mereka wajib kembali melakukan rapid tes pada petugas kesehatan di masing-masing kabupaten/kota. Jika pada hari kedelapan hasilnya positif, maka akan dikarantina oleh pemerintah dan dilakukan tes PCR,” ujar Dewa Indra.
Sementara itu, Ketua Satgas Gotong Royong Desa Adat Akah Kecamatan Klungkung Kabupaten Klungkung Gede Irwan Sentosa didampingi Bendesa Adat Akah Ida Bagus Wirata menyampaikan, Desa Adat Akah terdiri atas enam banjar dinas, di antaranya Banjar Dinas Sangging terdapat 12 orang tanpa gejala OTG), Banjar Dinas Bugaya 4 OTG, Banjar Dinas Tengah 9 OTG dan 1 orang dalam pemantauan, Banjar Dinas Pekandelan 11 OTG, Banjar Dinas Gede 5 OTG dan Banjar Dinas Gingsir ada 2 OTG, sehingga sampai saat ini belum ada yang positif terjangkit Virus Corona.
Pada kesempatan yang sama, Dewa Made Indra juga mengecek Posko Covid-19 di Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung.
Ditemui dalam kesempatan tersebut Ketua Satgas Gotong Royong Desa Adat Gelgel Mangku I Gede Eka Sumaya Putra didampingi Bendesa Adat Gelgel I Putu Arimbawa menjelaskan bahwa di Desa Adat Gelgel tercatat jumlah daftar pekerja migran Indonesia berjumlah 58 orang, dengan rincian sebagai berikut, pelaku perjalanan yang baru datang ke Gelgel 29 orang, OTG 13 orang, konfirmasi berdasarkan hasil tes yang sudah mengarah positif 2 orang dan selesai pantau 14 orang.
Di sela-sela kegiatanya mengecek Posko Covid-19 di Kabupaten Klungkung, Dewa Indra juga menyempatkan diri menyerahkan sembako kepada keluarga difabel I Wayan Enteg dan Ni Luh Sampun, di mana anaknya I Putu Budiartha (24 ) penderita difabel berat. Mereka tinggal di Banjar Dinas Sangging, Desa Akah, Kecamatan Kalungkung, Kabupaten Klungkung.
Selain itu juga bantuan diserahkan kepada I Ketut Suarjaya (30) asal Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, yang saat ini hanya ditemani ayahnya I Nyoman Yadnya (67), karena ibunya Ni Ketut Suwerti sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu. (LE-KL1)