Polda Bali Bersama Farmasi Unud Ciptakan Disinfektan dan Hand Sanitizer Berbahan Arak

Denpasar, LenteraEsai.id – Dunia dan Pemerintah Indonesia saat ini tengah gencar dan serius menangani penyebaran Covid-19. Seiring dengan itu, Polda Bali bersama jajarannya telah menurunkan mobil water canon untuk menyemprotkan cairan disinfektan guna mencegah penyebaran virus.

Langkah Kapolda Bali Irjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose tidak hanya sampai di situ. Kali ini jenderal lulusan Akpol tahun 1988 tersebut berinovasi membuat cairan disinfektan dan hand sanitizer dengan menggunakan bahan baku minuman tradisional arak Bali.

Bacaan Lainnya

Bahan baku yang digunakan, sebelumnya harus diredestilasi atau disuling ulang untuk mendapatkan kandungan alkohol yang mencapai 96% pada arak.

Untuk kepentingan itu, Polda Bali menggandeng Rektor, Dekan dan pakar farmasi yang kompeten di Universitas Udayana (Unud) dalam membuat cairan disinfektan dan hand sanitizer yang aman dan sesuai standar WHO (World Health Organization). 

Kapolda Bali mengayakan hal itu saat menghadiri diskusi dengan Rektor dan Prodi Farmasi Unud dalam kesiapan disinfeksi dan pengadaan sanitizer di Gedung Rektorat Unud, Jimbaran, Kabupaten Badung, Senin (30/03/2020). 

Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 Wita tersebut, dihadiri oleh Rektor Unud Prof Dr dr AA Raka Sudewi Sp S(K), Wakil Rektor 4 Bidang Kerja Sama Prof Dr IB Wiyasa Putra SH M Hum, Dekan Fakultas MIPA Dra Ni Luh Watiniasih MSc PaD, dan Kaprodi Farmasi Dewa Ayu Suastini SF MFarm Apt. 

Irjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose menjelaskan, saat ini cairan disinfektan dan hand sanitizer sangat langka dan sulit dicari oleh masyarakat di pasaran. Bahkan cairan disinfektan dibuat sendiri oleh masyarakat dengan menggunakan bahan seadanya. 

“Hal tersebut dilakukan akibat dari kurangnya pengetahuan yang dimiliki masyarakat. Bahan utama kimia seperti cairan alkohol yang sudah langka dan mahal harganya, juga menjadi penyebabnya,” kata Kapolda. 

Sehubungan dengan itu, Kapolda mengajak Unud untuk bekerja sama dalam pembuatan cairan disinfektan dan hand sanitizer. Polda Bali menyediakan 3.000 liter minuman tradisional arak Bali untuk diteliti dan diekstrak menjadi alkohol murni 96% sesuai dengan standar. Proses ekstrak pemurnian alkohol menggunakan peralatan di labolatorium Fakultas Farmasi Universitas Udayana.

“Polri khususnya Polda Bali akan melakukan segala upaya untuk mendukung Pemerintah Republik Indonesia dalam memerangi penyebaran Covid-19,” ucapnya.

Polda Bali juga bekerja sama dengan Universitas Udayana dalam hal ini Fakultas Farmasi dalam pembuatan disinfektan dan hand sanitizer dalam sekala besar. Kerja sama ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi kelangkaan disinfektan dan hand sanitizer di wilayah Bali, khususnya dalam bidang pelayanan masyarakat. 

Jenderal bintang dua kelahiran Manado itu mengimbau masyarakat untuk bersama-sama memerangi penyebaran Covid-19 dengan tetap mengikuti seluruh anjuran pemerintah. Salah satunya dengan menerapkan kegiatan social and physical distancing, cuci tangan yang benar, menerapkan gaya hidup sehat, berolahraga dan tetap menjaga kesehatan di rumah.

Tujuan dari semua itu adalah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Diingatkan pula, masyarakat tidak gampang terpengaruh oleh berita-berita yang belum tentu benar yang beredar di media sosial.

Jika kandungan disinfektan yang dihasilkan memenuhi standar, maka akan digunakan pertama kali di lingkungan Polda Bali dan Universitas Udayana. Selanjutnya cairan hand sanitizer dan disinfektan akan dipergunakan untuk melindungi rakyat Bali.

Kerja sama ini tidak hanya di tingkat Polda Bali saja, tapi akan dilanjutkan sampai ke tingkat Polres dengan mendatangkan tenaga ahli dari Fakultas Farmasi Unud. 

“Besok, 31 Maret 2020, Polda Bali bersama unsur Satgas Covid-19 Provinsi Bali akan melaksanakan sterilisasi atau disinfeksi di tempat-tempat yang menjadi pusat kegiatan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia,” ujar Kapolda. 

Pada kesempatan itu, Rektor Unud mengaku senang digandeng dan dipercaya oleh Polda Bali dalam kegiatan ini, karena sangat relevan dengan kondisi nyata saat ini. Di mana masyarakat sangat membutuhkan cairan disinfektan dan hand sanitizer yang kini sulit didapat di pasaran.

“Kegiatan ini juga sebagai bentuk implementasi dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian masyarakat. Diharapkan produksi ini bisa berjalan dengan baik dan secara bertahap dapat menyediakan kebutuhan mendesak akan disinfektan dan hand sanitizer,” ujarnya, mengharapkan. (LE-BD)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *