Denpasar, LenteraEsai.id – Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana kembali menggelar acara Reinkarnasi Budaya dengan mengambil tema ‘Adhi Abdining Segara’ yang memiliki subtema ‘Menjaga Eksistensi Kearifan Lokal Masyarakat Bali Guna Mempersiapkan Strategi Pelestarian Pesisir dan Pengembangan Warisan Budaya Bali yang Adiluhung’.
Pembukaan acara Reinkarnasi Budaya X berlangsung pada Jumat (18/11/2022) dengan diadakannya acara Bincang Budaya ‘Nala Cintya Mani #5, Kearifan Lokal Melawan Ekspansi Pesisir Bali’, bertempat di Auditorium Widya Sabha Mandala Prof Dr Ida Bagus Mantra, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana. Acara dihadiri oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Dr Dra Ni Ketut Ratna Erawati MHum, Sub Kepala Bagian Tata Usaha, Badan Perwakilan Mahasiswa, Senat Mahasiswa, Ketua Himpunan, panitia beserta peserta lomba.
Pembukaan Bincang Budaya diawali dengan laporan dari Ketua Panitia, I Wayan Gede Dharma Susila. Dalam sambutannya disampaikan, Reinkarnasi Budaya yang adalah Revolusi, Inspirasi dan Kreatifitas Anak Sastra sebagai Insan Berbudaya, merupakan salah satu program kerja dari Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya khususnya bidang minat bakat yang berlangsung setiap satu tahun sekali.
Tujuan dari Reinkarnasi Budaya ini adalah untuk memperkenalkan kepada masyarakat umum mengenai pentingnya pengajaran tentang kebudayaan dan sastra serta mendorong semangat generasi muda untuk melestarikan seni sastra dan budaya khususnya di Bali. Dalam serangkaian acara Reinkarnasi Budaya akan diawali dengan bincang budaya, lomba oleg tamulilingan, bapang barong buntut dan mekendang tunggal, lomba baca puisi dan artikel, dan acara puncak pada tanggal 26 November 2022.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Senat Mahasiswa Universitas Udayana yang pada kesempatan kali ini diwakili oleh Sekretaris I Senat Mahasiswa. Dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat dan menyukseskan acara Reinkarnasi Budaya yang sudah mencapai satu dekade pada kali ini. Ia juga turut memberi dukungan dan apresiasi atas apa yang sudah dicapai ataupun diraih dalam acara kali ini. “Ini merupakan hasil dari kesabaran kita semua dalam menghadapi berbagai kendala yang begitu banyaknya. Diharapkan dengan diadakannya Reinkarnasi Budaya ini mampu melestarikan budaya yang ada juga memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar,” ucapnya.
Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana Dr Dra Ni Ketut Ratna Erawati MHum mengungkapkan, Reinkarnasi Budaya merupakan suatu kegiatan yang sangat bagus dan positif karena mampu untuk menampung banyak remaja maupun masyarakat untuk ikut melestarikan dan menjaga kearifan lokal yang ada. Acara ini juga diharapkan dapat berjalan terus dengan berkesinambungan lagi dan memberikan dampak positif yang lebih baik lagi ke depannya.
Setelah selesainya sambutan-sambutan tersebut barulah acara resmi dibuka dengan penancapan wayang Sutasoma oleh Wakil Dekan III yang didampingi oleh Ketua Pelaksana Reinkarnasi Budaya X. (LE-DP)
Sumber: www.unud.ac.id