judul gambar
DenpasarHeadlines

Belimbing Wuluh, Komoditi Lokal Berpotensi sebagai Antibakteri

Denpasar, LenteraEsai.id – Yemima Maria Lasma Roha Sitompul, mahasiswa Program Magister Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana (FTP Unud), melakukan penelitian ekstraksi belimbing wuluh dan kemampuannya sebagai antibakteri, khususnya Vibrio cholerae. Penelitian ini dibimbing oleh Dr Ir Ni Made Wartini MP dan Prof Dr Ir I Made Sugitha MSc.

Kolera adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae yang dapat terinfeksi dengan mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi oleh bakteri tersebut. Ciri penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Vibrio cholerae adalah diare mirip air cucian beras, munculnya mendadak, disertai mual, muntah, sakit perut, dan dehidrasi berat.

Yemima melaporkan bahwa hal yang melatarbelakangi ia ingin melakukan penelitian antibakteri, karena ingin memanfaatkan komoditi lokal yang berpotensi sebagai antibakteri untuk mengurangi kasus keracunan yang ada di daerah Bali, salah satunya adalah buah belimbing wuluh karena mengandung senyawa antibakteri seperti triterpenoid,  saponin, tanin, flavonoid, dan alkaloid. Salah satu fungsi flavonoid, saponin, dan tanin adalah sebagai antibakteri. Ia juga menambahkan untuk pengambilan senyawa aktif yang terdapat pada belimbing wuluh digunakan metode ekstraksi dengan maserasi serta pengujian aktivitas antibakteri terhadap Vibrio cholerae menggunakan metode difusi cakram.

Dari hasil penelitian yang didapatkan, Yemima mengungkapkan bahwa ekstrak buah belimbing wuluh mampu menghambat pertumbuhan Vibrio cholerae dengan kategori sangat kuat dengan diameter penghambatan sebesar 20,78 mm. (LE-DP)

Sumber: www.unud.ac.id

Lenteraesai.id