judul gambar
HeadlinesJakarta

Banjir yang Rendam Lebih Dari 500 Rumah di Dompu Mulai Surut

Dompu, LenteraEsai.id – Banjir yang sejak Kamis (11/11) lalu merendam sebanyak 518 rumah penduduk di dua kecamatan di Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), kini perlahan telah mulai surut.

BPBD Kabupaten Dompu mencatat, rumah yang sempat terendam banjir sebanyak itu berada di Desa Wawonduru, Kelurahan Kandai Dua, Kecamatan Woja, serta rumah warga di Kelurahan Bada, Kelurahan Bali Satu dan Kelurahan Karijawa di Kecamatan Dompu.

BPBD Kabupaten Dompu melaporkan, banjir yang terjadi sejak Kamis (11/11) siang lalu, sejak Minggu (14/11) pagi terpantau sudah mulai surut. Pascabanjir para penghuni rumah bergotong royong membersihkan tempat tinggal yang penuh material lumpur dan sampah yang ditinggalkan banjir.

Petugas menyebutkan, banjir terjadi setelah hujan turun dengan durasi panjang, sementara kali dan selokan atau saluran yang ada tidak mampu menampung volume air karena mengalami pendangkalan.

Tergolong mujur, bencana yang sempat merendam ratusan rumah penduduk itu tidak dilaporkan menelan korban jiwa maupun luka-luka. Dalam upaya percepatan penanganan, BPBD Kabupaten Dompu mendistribusikan bantuan logistik berupa nasi bungkus, makanan siap saji dan paket kebersihan keluarga.

Terkait upaya mitigasi terhadap dampak fenomena La Nina yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito pada Selasa (9/11) lalu menginstruksikan perlunya dilakukan penanganan terhadap alur sungai yang penuh kotoran.

“Salah satunya dengan melakukan pembersihan alur sungai atau saluran air dan penanaman vegetasi. Kembalikan fungsi lahan sebagai daerah resapan air yang optimal, dan ini dapat dilakukan secara termonitor,” ucapnya.

Pembersihan daerah aliran sungai (DAS) dapat dilakukan mulai dari hulu, baik itu berupa sampah maupun material lain yang bisa menutup aliran sungai. Selain itu, penanganan terhadap kedalaman sungai juga perlu dilakukan secara periodik guna mengantisipasi pendangkalan yang disebabkan sedimentasi, kata Ganip Warsito, menekankan.  (LE-DP)

Lenteraesai.id