judul gambar
DenpasarHeadlinesNasional

Gempa di Selatan Jawa, Getarkan Bali hingga Lombok

Denpasar, LenteraEsai.id – Hampir semua wilayah kabupaten dan kota di selatan dan timur Bali bahkan hingga Pulau Lombok bagian barat, merasakan adanya getaran yang cukup kuat akibat gempa yang terjadi di Samudera Hindia selatan Jawa pada Sabtu, 10 April 2021 pukul 15.00.16 Wita.

Berdasarkan laporan pewarta LenteraEsai dari sejumlah daerah, disebutkan bahwa guncangan dalam beberapa detik dirasakan cukup kuat di daerah Amlapura, Selat, Muncan, Rendang, Bangli, Klungkung, Gianyar dan Kota Denpasar.

Akibatnya, tidak sedikit warga di daerah-daerah tersebut yang berlarian ke luar rumah atau warung tempat mereka berbelanja sambil berteriak-teriak, “Gempa…gempa…gempa…”.  Namun demikian, tidak ada bangunan yang dilaporkan mengalami kerusakan di beberapa daerah di Bali tersebut.

Sementara dari Malang, Jawa Timur, menyusul dilaporkan tentang adanya sejumlah bangunan rumah penduduk dan pertokoan yang mengalami kerusakan, baik berupa bagian atapnya yang ambuk, tembok yang jebol maupun mengalami keretakan berat, sedang dan ringan.

Untuk angka pastinya tentang jumlah kerusakan bagungan fisik yang terjadi, kini masih dalam pendataan intensif pihak BPBD Kota dan Kabupaten Malang di lapangan.

Berdasarkan hasil analisis pendahuluan BMKG menunjukkan, gempa bumi ini memiliki magnitudo M=6,7 kemudian diupdate menjadi magnitudo Mw=6,1. Episenter gempa terletak pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 km arah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 80 km.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno MSi menyebutkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Mengenai dampak gempa, Bambang menyebutkan, guncangan dirasakan di daerah Turen-Malang sebesar V MMI, yakni getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak yang terbangun.

Di samping itu, getaran juga dirasakan di Karangkates, Malang dan Blitar sebesar IV MMI. Artinya, bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Sementara untuk daerah Kediri, Trenggalek, Jombang sebesar III-IV MMI, serta Nganjuk, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Yogyakarta, Lombok Barat, Mataram, Kuta, Jimbaran, Denpasar sekuat III MMI, ucapnya.

Rambatan getaran juga termonitor di Mojokerto, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, Banjarnegara sebesar II MMI, yakni getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang-goyang, ujar Bambang.

Ia mengungkapkan, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Sementara mengenai adanya bangunan fisik yang mengalami kerusakan, sejauh ini masih dalam pendataan petugas di lapangan.

Mengenai gempa bumi susulan, Bambang mengatakan hingga pukul 15.25 Wita hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, warga juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah, ujarnya, mengingatkan.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg, kata Bambang, menambahkan. (LE-DP)

Lenteraesai.id