Karangasem, LenteraEsai.id – Sebagai Kelian Desa Adat Bugbug, Kecamatan Karangasem terpilih sekaligus anggota DPRD Provinsi Bali I Nyoman Purwa Ngurah Arsana, mengaku punya program kerja 100 hari untuk kemajuan desanya.
Program kerja tersebut yang pertama adalah membatalkan sewa menyewa tanah, dan yang kedua adalah penyempurnaan awig-awig Desa Adat Bugbug. “Saya tidak ingin awig-awig itu dilanggar, jadi perlu disempurnakan,” kata Purwa Arsana di Bugbug, Karangasem, Rabu (2/12).
Program yang ketiga, lanjut Purwa Arsana, akan menjadikan kawasan Sang Hyang Ambu sebagai Bugbug menyapa ‘tamiu’ atau tamu dengan dibuatkannya gapura di daerah tersebut.
“Dengan satwa monyet yang ada di sana, saya harapkan akan menjadi destinasti pariwisata baru di Kabupaten Karangasem,” kata Purwa Arsana, meyakinkan.
Ratusan monyet atau kera liar yang kini mulai jinak turun ke seputaran jalan raya berliku di bawah naungan rimbun pepohonan, dipastikan akan menjadi onjek wisata yang memiliki daya tarik tersendiri di wilayah Bali bagian timur.
Melihat itu, Purwa Arsana menyatakan optimistis Desa Bugbug akan menjadi kawasan yang menyapa ‘tamiu’ melalui keindahan dan kekayaan alam yang ada di Sang Hyang Ambu.
Untuk pembangunan gapura di Sang Hyang Ambu, progresnya saat ini sudah mencapai 10 persen, ditargetkan 4 bulan lagi sudah selesai seluruhnya. Selain itu, di Sang Hyang Ambu juga akan dibuatkan shortcut nantinya.
Kenapa Bugbug harus dibuat secantik mungkin ?, kata Purwa Arsana mempertanyakan, yang kemudian dijawan sendiri, karena Bugbug merupakan pintu masuk utama pariwisata di Kabupaten Karangasem. (LE-Jun)