Karangasem, LenteraEsai.id – Order sepi sebagai dampak dari Covid-19, telah membuat unit usaha jahit pakaian di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem kini harus banting setir memproduksi masker untuk tidak merumahkan para karyawannya.
Sedikitnya 10 karyawan yang kini bekerja pada lahan usaha jahit milik I Ketut Rudi Ariawan di Banjar Pengawan, Desa Sibetan, Bebandem. Sebelum Covid-19 merebak, usaha ini melayani jahit pakaian seperti kebaya, sapari, seragam sekolah dan yang lainnya, namun kini orderan yang datang mendadak sepi.
“Belakangan kami mulai membuat masker, selain karena memang terjadi kelangkaan barang itu di masyarakat, juga agar para penjahit tetap punya matapencaharian,” kata Rudi Ariawan ketika ditemui di tempat usahanya, Kamis (15/4).
Kepada karyawan yang bekerja, diberikan upah Rp 2 ribu untuk sebuah masker yang berhasil dia jarit. Dalam sehari, seluruh karyawan bisa membuat sekitar 2.000 pcs masker berbahan dasar katun dua lapis.
Tidak hanya masker dua lapis, lanjut Rudi Ariawan, berbagai jenis seperti penutup bagian wajah untuk anak-anak dan masker tiga lapis, juga dilayani pembuatannya, tergantung pesanan para pelanggan.
Rudi Ariawan berharap pihak pemerintah dapat memberdayakan pengusaha atau penjahit lokal guna memenuhi kebutuhan akan masker, ketimbang harus memesan dari luar Bali.
“Meski masker yang dibuat di daerah ini harganya sedikit lebih mahal, namun dengan memberdayakan para penjahit lokal setidaknya warga bisa memiliki penghasilan di tengah lesunya perekonomian sebagai dampak dari mewabahnya Covid-19,” ujarnya, mengharapkan. (LE-KR6)
Comment