Berawal Saling Tantang di HP, Serang Pakai Taji Sampai Korban Kritis

Singaraja, LenteraEsai.id – Menyambut Hari Raya Kuningan, dua pemuda yakni Kadek Rusdi Agustina (34) alias Wus (warga Banjar Dangin Yeh, Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan) dan I Gede Arca (warga Banjar Dinas Kanginan, Desa Bila, Kubutambahan), terlibat duel maut yang terjadi di Banjar Dinas Segara, Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali, pada Jumat (28/2/2020) sekitar pukul 20.15 Wita.

Berdasarkan penelusuran di lapangan, sebelum perkelahian terjadi, sejumlah pemuda itu terlihat saling tantang di hanphone (HP) hingga kemudian mereka sepakat bertemu di depan SPBU Giri Emas. Keributan pun tak terelakkan terjadi.

Bacaan Lainnya

Saat itu, Kadus Banjar Dangin Yeh Kadek Mertadana sebenarnya bermaksud melerai perkelahian yang terjadi antara Wayan Sudiksa alias Ogoh dengan tiga warga Bila bernama I Gede Arca, Komang Pujayasa dan Gede Adi Darmawan. Namun, Kadek Mertadana malah mendapat pukulan oleh Gede Arca.

Akhirnya Kadus Banjar Dangin Yeh menelpon keluarganya, yakni Wus, dan mengatakan terjadi perkelahian di Giri Emas. Wus bergegas datang ke lokasi. Sesampai di depan SPBU Giri Emas, Kadus Banjar Dangin Yeh mengatakan kalau dirinya telah dipukul Gede Arca.

Wus menjadi tersulut amarah dan mendekati, lantas memukul Gede Arca. Tak mampu meladeni pukulan itu, Gede Arca melarikan diri. Melihat kejadian ini, Wus mengambil taji di jok sepeda motor dan mengejar Gede Arca. Ketika berhasil menyusul, secara bertubi-tubi Wus kemudian menghujamkan taji yang dipegangnya ke tubuh Gede Arca.

Korban pun menjadi bersimbah darah dengan perut terluka akibat terkena tusukan, dan akhirnya dilarikan ke RSUD Singaraja untuk mendapat perawatan insentif.

Kapolsek Sawan AKP Gusti Kade Alit Murdiasa dikonfirmasi pada Sabtu (29/2/2020) membenarkan adanya penganiayaan dan telah mengamankan pelaku.

“Benar terjadi perkelahian yang mengakibatkan 1 orang terluka dan dirujuk di RSUD Singaraja. Kita sudah ambil tindakan dan mengamankan pelaku untuk menjalani proses penyidikan. Untuk korban yang dirawat di RSUD Singaraja kini sudah sadar, namun belum bisa diminta keteranganya,” ujar AKP Gusti Kade Alit Murdiasa. (LE-DM)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *