Gianyar, LenteraEsai.id – Kasus pencurian sapi sempat terjadi beberapa waktu lalu di wilayah pesisir Gianyar, namun kemudian mereda dengan sendirinya. Sayangnya, aksi pencurian ini terjadi kembali, dan kali ini korbannya adalah petani di Desa Saba, Blahbatuh.
Berdasarkan informasi yang diterima kontributor Lentera Esai.id pada Minggu (2/2/2020), korban yang kehilangan ternaknya adalah petani asal Banjar Banda dan Banjar Prangsada. Namun sayang, korban baru melaporkan kehilangan ternaknya setelah beberpa hari gagal melakukan pencarian.
“Saya tidak melapor sejak awal, karena sempat mengira jika sapi saya lepas dari kandang. Makanya saya cari dua hingga tiga harian,” ujar salah satu korban bernama I Made Umbara, Minggu siang.
Umbara mengatakan, kandang sapinya berada di Jalan Padat Karya, Desa Saba. Tiga hari lalu, saat tidak menemukan seekor sapinya, ia tidak melihat ada hal-hal yang mencurigakan di sekitar kandang. Karena itu, tak terbesit dalam benaknya jika ternaknya telah dicuri. “Sore sebelum hilang, saya tidak yakin ikatannya kuat. Sehingga saya sempat berpikir kalau sapi itu lepas,” katanya.
Lantaran itu, ia pun sempat ‘kelimpungan’ mencarinya keliling di seputaran kandang sapinya. Berlanjut menanyakan kepada temen-teman seprofesi petani. Hingga dua hari pencarian, tidak ada hasil baru ia merasakan kecurigaan. Ia kemudian sempat menengok ke Pasar Hewan Bringkit, Badung, namun tidak ditemukan juga. Putus harapan, Umbara pun melaporkan lehilangan ternaknya ke Mapolsek Blahbatuh.
“Saya lapor setelah beberapa hari kehilangan. Rekan saya yang senasib juga akhirnya melapor,” katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Blahbatuh AKP Yoga Widyatmoko membenarkan bahwa telah adanya laporan kehilangan sapi di Jalan Padat Karya, Saba, Blahabtuh. Pemilik ternak berasal dari Saba dan Prangsada.
“Dari laporan yang kami terima, hilangnya bersamaan, satu dari Saba (Banda) dan satu lagi dari Pering,” ujarnya.
Saat ini, kasus pencurian ini masih dalam proses penyelidikan.”Sampai saat ini sudah dipastikan ada indikasi pencurian. Modus yang digunakan adalah mencuri hewan ternak yang tanpa pengawasan pemiliknya. Kami pastikan ini pencurian, modusnya mencari hewan tidak dalam pengawasan pemiliknya” ujar AKP Yoga. (LE-Catur)