judul gambar
AdvertorialInternasional

Ribuan Pengunjung Padati Acara Penyalaan Lampu ‘Chinese New Year 2020’

Singapura, LenteraEsai.id – Menyambut tahun balu Imlek 2020 yang jatuh pada 25 Januari 2020, ribuan masyarakat Singapura datang beramai-ramai menghadiri acara pembukaan atau penyalaan lampu hias ‘Chinese New Year 2020’ di kawasan China Town, tepatnya di persimpangan Ue Tong Sen St dan New Bridge Road Singapura pada Sabtu (4/1) malam.

Koresponden LenteraEsai.id dari Singapura melaporkan, masyarakat dan wisatawan sudah mulai berdatangan untuk menyaksikan acara penyalaan lampu hias tersebut sejak sore harinya. Cukup terbatasnya tempat, mengakibatkan pengunjung meluber sampai ke luar area kegiatan.

Puluhan wartawan dan fotografer yang ingin mengabadikan upacara pembukaan perayaan yang akan berlangsung hingga hampir dua bulan itu, tampak sudah berjejer ‘mematok’ kamera di jembatan penyebrangan yang berjarak sekitar 300 meter dari pangung pementasan.

Hiasan lentera tahun baru Imlek berbentuk tikus ukuran raksasa, dijadikan ikon utama, diikuti dengan 11 zodiak China dan untaian dekorasi uang emas dan aneka bunga berjejer berwarna-warni. Lampu hiasan lentera akan terus dinyalakan pada malam hari selama kegiatan berlangsung, yakni sejak 4 Januari sampai 22 Februari 2020.

Panggung hiburan yang tersedia menampilkan tarian dan lagu-lagu yang bertemakan Chinese New Year, serta dimeriahkan juga dengan pementasan barong sai. Sementara mata acara yang paling dinanti oleh para pengunjung adalah gemuruhnya suara petasan dan kembang api.

Namun demikian, karena lokasi panggung yang letaknya cukup berdekatan dengan pertokoan dan perkantoran, menjadi alasan dipilihnya kembang api berukuran kecil dan hanya berdurasi 4 menit saja yang akan disulut pada puncak acara.

Mr Aiber, pengunjung yang datang dari daerah Seranggon, Singapura, menyampaikan bahwa pada saat pembukaan selalu ramai. Ia mengaku sudah menungggu lebih dari 3 jam untuk mendapatkan posisi terdepan di area sekitar jembatan penyebrangan. “I want full recording on the Firecracers,” ungkapnya.

Berbeda dengan Thomas yang bekerja sebagai sales, mengaku usai bertugas lebih memilih pulang ke rumah untuk beristirahat, karena tidak tahan berdesakan. “The Firecracers on 24th will be better!,” ucapnya.

Thomas mengatakan, untuk mengobati ‘rindunya’ dengan taburan nyala kembang api, akan berusaha untuk bisa datang pada acara pesta kembang api Imlek yang akan digelar pada 24 Januari mendatang di kawasan Marina.

Tidak mengherankan bahwa warga Singapura sebagian besar begitu tertarik dengan pesta kembang api. Masalahnya, pemerintah setempat melarang dilakukannya penyulutan kembang api ataupun mercon dan sejenisnya pada hari-hari biasa.

Sehubungan dengan itu, setiap ada event yang diakhiri dengan pesta kembang api, selalu ramai dikunjungi penonton. Pesta kembang api yang paling dinanti-nanti, antara lain pada perayaan hari kemerdekaan Singapura, tahun baru masehi dan tahun baru Imlek.

Selain menyaksikan aneka lampu lentera dan lampion, pengunjung China Town pada kegiatan kali ini juga dapat berbelanja di Street Bazzar dan Gerai Bazzar berupa aneka makanan khas Imlek yang dibuka di beberapa lokasi di China Town. Kudapan khas Imlek seperti pia nenas, mendominasi penjualan di hampir setiap gerai. Pakaian khas China dan dekorasi Imlek berupa tikus, juga banyak dijual.

Mrt Security yang dibantu pihak kepolisian, tampak mengarahkan pengunjung yang mebludak dan saling berdesakan ke exit alternative yang berlokasi tidak jauh dari panggung hiburan. Untuk pengunjung berusia tua atau warga yang datang bersama anak-anak, diberika jalur keluar yang lebih dekat guna mengantisipasi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Penyalaan Lampu Chinse New Year 2020 malam itu, tampak dihadiri oleh Presiden Singapura Ms Halimah Yakob dan sejumlah pejabat teras di lingkup pemerintahan di Negeri Singa tersebut. (LE-JN)

Comment

Comment here

Lenteraesai.id