Badung, LenteraEsai.id – Berbeda dengan situasi di Pantai Sanur Denpasar yang sepi pengunjung, di beberapa pantai di wilayah Kabupaten Badung, Bali tampak cukup dipadati oleh umat yang menggelar ritual Banyu Pinaruh pada Minggu, 31 Januari 2021.
Selain ke pantai, ada juga warga yang datang ke sumber-sumber air lainnya seperti ke danau, sungai, air terjun dan sebagainya. Mereka mandi dan keramas untuk menyucikan diri pada Hari Banyu Pinaruh (sehari setelah Hari Suci Saraswati, Red).
Salah satu pantai di wilayah Kabupaten Badung yang cukup dipadati pengunjung pada Hari Banyu Pinaruh sore itu, yakni Pantai Brawa di Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara. Pengunjung jauh lebih banyak dibanding hari-hari biasa.
Petugas pecalang yang berjaga-jaga di lokasi itu mengatakan, tidak semua pengunjung yang sore itu datang ke pantai dalam rangka melaksanakan Banyu Pinaruh, tetapi ada juga yang datang hanya untuk mengisi hari libur atau berekreasi.
Namun demikian, mayoritas pengunjung tampak melakukan ritual penyucian diri (Banyu Pinaruh) berdasarkan tradisi dan kepercayaan secara turun-temurun bagi umat Hindu di Bali.
Hak tersebut dibuktikan dengan canang yang dihaturkan oleh mereka di pinggir pantai sebelum atau setelah mandi. Dengan tujuan mereka bersih dan suci baik secara sekala (fisik) maupun secara niskala (spiritual), ucapnya.
Dengan cukup ramainya pengunjung ke Pantai Brawa di Desa Canggu dan pantai-pantai lainnya, tampak cukup menyibukkan para pecalang dan aparatur dinas yang disiagakan untuk mengatur dan mengarahkan mereka agar tidak berkerumun sesuai dengan imbauan pemerintah dalam upaya mencegah penularan Covid-19.
Seiring dengan itu, cukup ramainya pengunjung nampaknya membawa berkah dan rejeki tersendiri bagi para pedagang yang hadir di lokasi itu. Hal tersebut terlihat dari cukup larisnya dagangan mereka, terutama yang menyajikan penganan siap santap.
Demikian pula para petugas parkir yang dikoordinir desa adat setempat, terlibat cukup kecipratan rejeki sehubungan cukup banyaknya kendaraan yang terparkir di kawasan pantai.
Sayang, ujar beberapa petugas kebersihan, kesadaran pengunjung menjaga kebersihan pantai, masih relatif rendah. Buktinya sampah sisa-sisa pembungkus makanan dan minuman dibiarkan berseraan. Begitu pula sampah sisa upakara dan sampah kiriman yang digiring ombak dari lokasi lain, begitu banyak betebaran di pesisir pantai. (LE-Ima)