Denpasar, LenteraEsai.id – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengharapkan hubungan Indonesia khususnya Bali dengan India akan semakin erat kedepannya lewat kolaborasi seni dan budaya.
Lewat kolaborasi seni seperti digelarnya sendratari ‘Mahabharata Lembayung Kuruksetra’ kali ini, sekaligus juga diharapkan dapat menjadi pintu terbukanya kembali pariwisata di Bali.
“Pertunjukkan seni seperti ini perannya sangat strategis bagi pemulihan Bali di masa pandemi. Semoga ini menjadi pertunjukkan spektakuler yang nembuka era baru pariwisata Bali,” kata Wagub Bali di sela pertunjukan ‘Mahabharata Lembayung Kuruksetra’, di panggung terbuka Ardha Chandra, Taman Budaya Art Centre Denpasar, Sabtu (21/11) malam.
Petunjukan yang digali dari epos Mahabharata dan juga dapat disaksikan secara virtual itu, digarap atas kerja sama ISI Denpasar dengan KJRI Mumbai, India.
Wagub yang akrab disapa Cok Ace menguraikan, epos yang disusun Begawan Byasa itu adalah salah satu karya sastra terpenting dari India yang turut pula memberikan pengaruh pada seni budaya di Bali.
“Banyak sekali pengaruhnya kepada seni di Bali, seperti wayang, drama, pertunjukkan tari, kekawin dan lainnya. Tak hanya di Bali, epos Mahabharata juga berpengaruh besar di Indonesia bahkan jadi role model bagi sistem pemerintahan di masa kerajaan-kerajaan Hindu dahulu,” ungkap penglingsir Puri Ubud itu.
Wagub yang juga geru besar ISI Denpasar itu menyebutkan, di Bali, ampai sekarang pun pesan dan kisah dari perseteruan Pandawa dan Kurawa dalam epos Mahabharata masih lestari lewat nyanyian atau lantunan kekawin di desa-desa adat. “Hal tersebut adalah bagian tak terpisahkan dari pelaksanaan upacara adat di Bali,” ucapnya.
Untuk itu, lanjut Wagub Cok Ace, pihak Pemprov Bali sangat mendukung adanya program-program yang mengangkat kisah epik tersebut, terlebih bisa jadi jembatan untuk semakin memperkuat hubungan kedua negara.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Mahendra Siregar lewat tayangan virtual, menyebutkan bahwa pertunjukkan ini sangat penting untuk hubungan kedua negara. “Sebuah simbol yang kuat untuk optimisme kita menyambut new normal, menuju pemulihan regional dan global,” kata Mahendra.
Mantan Dubes Indonesia untuk AS ini juga mengatakan bahwa India dan Indonesia punya hubungan yang sangat erat dan unik. “Dua negara punya hubungan kuat dalam banyak lini. Kolaborasi di banyak kesempatan,” ujarnya.
Terlebih, lanjut dia, pada tahun 2018 lalu Presiden Jokowi dan PM India Narendra Modi sepakat untuk meningkatkan hubungan kedua negara dalam seni dan budaya, meningkatkan pertukaran pelajar, kolaborasi seni dan inisiatif baru lainnya.
Hal tersebut kata Mahendra, juga terlihat dari posisi wisman India yang masuk 5 besar kunjungan turis ke Indonesia, yang 40 persen lebih di antaranya berwisata ke Bali. “Bali sudah dibuka untuk turis lokal sejak 2 bulan lalu pascapandemi Covid-19. Saya lihat protokol kesehatan dilaksanakan dengan ketat. Fasilitas kesehatan ditingkatkan dan tingkat infeksi menurun, serta kesembuhan sangat tinggi,” ujarnya.
Pemerintah dan semua pihak bekerja keras agar Bali bisa segera dibuka kembali untuk wisman secara terbatas, kata Mahendra, menjelaskan.
Sementara itu Konsulat Jenderal RI Agus Prihatin Saptono langsung dari KJRI Mumbai menyampaikan terima kasihnya atas dukungan Pemprov Bali. “Cerita Mahabharata yang disajikan dalam bentuk sendratari adalah kisah epik yamg terus hidup hingga saat ini. Bukan hanya cerita, namun telah berkembang menjadi seni, film, wayang , drama dan lainnya,” ujar Agus.
Ia menyebutkan, dasarnya cerita ini punya alur yang sama di Indonesia dan India, bedanya hanya dengan sentuhan kearifan lokal dan tentu sisi bahasanya.
Agus berharap pertunjukkan ini bisa menjadi pegelaran yang mengesankan dan selalu diingat. Para personel yang turut gelaran ini semuanya telah menerapkan protokol kesehatan.
Selain dilaksanakan secara virtual dan dapat disaksikan via youtube, garapan sendratari oleh ISI Denpasar, Sanggar Bulan Dedari dan KJRI Mumbai ini dirancang dengan standar protokol kesehatan yang ketat, seperti pembatasan jumlah audien hingga wajib masker di lokasi acara.
Setiap rangkaian garapan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Ccovid-19. Contohnya, para penabuh gamelan yang biasanya sebanyak 45 orang, dikurangi tidak lebih dari 25 orang saja.
‘Lembayung Kuruksetra Mahabharata’ dibagi dalam empat bagian. Pertama, prolog yang menggambarkan ketokohan seorang Bisma dalam Mahabharata, sebagai putra dari Prabu Santanu dan Dewi Gangga. Ia juga kakek dari Pandawa maupun Kurawa.
Bagian berikutnya dilanjutkan dengan perang antarbala tentara Pandawa dan Korawa, lalu perang Arjuna versus Bisma. Karena ketangguhan Bisma yang berada di pihak Kurawa, pasukan Pandawa pun sempat dibuat tak berdaya hingga Yudistira pun patah arang.
Lalu munculah Krisna menguatkan hati Yudistira. Krisna membeberkan bahwa Bisma punya kelemahan yakni Srikandi. Hanya Srikandi yang bisa mengalahkannya.
Pertempuran sengit di medan Kurusetra berlanjut, hingga pada suatu titik kereta kuda Arjuna yang didampingi Srikandi berhadapan dengan kereta Bisma. Melihat kehadiran Srikandi, Bisma kaget dan terlena. Dosa masa lalu pada Srikandi membuatnya merenung di medan laga. Krisna langsung memerintahkan Srikandi dan Arjuna membentangkan busur panah ke tubuh Bisma. Dalam hitungan detik, tubuh Bisma ditembus ratusan anak panah yang dilepaskan Srikandi dan Arjuna.
Kekalahan Bisma mengubah angin kemenangan ke pihak Pandawa hingga akhirnya memenangkan peperangan. Sementara Bisma yang dianugrahi kemampuan menentukan waktu kematiannya, memilih menyaksikan perang hingga akhir dengan tersangga ratusan anak panah yang menembus tubuhnya di Kurusetra. (LE-DP1)