judul gambar
AdvertorialDenpasarHeadlinesNews

Warga Diminta Tidak Berpolemik Tentang Hasil Rapid Test di Dusun Serokadan

Denpasar, LenteraEsai.id – Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra meminta masyarakat untuk tidak berpolemik terkait hasil rapid test yang dilaksanakan pada Kamis (30/3) lalu di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kabupaten Bangli.

Masyarakat diminta untuk tidak memperdebatkan itu, mengingat hasil dari rapid test hanya merupakan screening awal, sementara hasil validnya mengenai seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak, ditentukan dari uji lab swab test Polymerase Chain Reaction (PCR).

Ketua Harian Gugus Tugas Dewa Made Indra di Denpasar, Jumat (1/5) petang mengatakan, jika hasil rapid test seseorang reaktif, maka akan dilanjutkan dengan pengambilan swab untuk diuji lab dengan metode PCR.

Ia menyebutkan, dari hasil rapid test reaktif sebanyak 443 orang di Banjar Serokadan, ada hikmah yang dapat dipetik, yakni ada banyak specimen yang diambil untuk diujikan di lab dengan metode PCR. Hal ini akan memberi ketenangan pada masyarakat, di mana hasil yang nantinya didapatkan adalah hasil dari uji lab dengan metode PCR, bukan hanya dari rapid test saja.

“Untuk itu, hasil rapid test tidak untuk diperdebatkan, karena hasil validnya ditentukan dari hasil uji swab dengan PCR,” kata Dewa Indra yang juga selaku Sekretaris Daerah Provinsi Bali.

Sekda Dewa Indra dalam konferensi persnya terkait perkembangan penanganan Virus Disease Corona (Covid-19) di Provinsi Bali, di Kantor Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali di Denpasar, selanjutnya memaparkan tentang proses dilakukannya rapid test di Banjar atau Dusun Serokadan, Desa Abuan tersebut.

Dikatakan, rapid test massal di Dusun Serokadan dilaksanakan berawal dari adanya kasus 8 warga positif Covid-19 yang disebabkan dari transmisi lokal di dusun tersebut.

Atas perintah dari Gubernur Bali, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali segera melakukukan koordinasi dengan Bupati Bangli dan Gugus Tugas Kabupaten Bangli untuk melakukan rapid test massal.

Atas perintah itu, hari Kamis (30/4) lalu telah dilakukan rapid test terhadap 1.210 warga dan hasilnya sebanyak 443 orang dinyatakan reaktif. Dari 443 yang reaktif tersebut, telah dilakukan uji Lab Kes di RS Sanglah dengan swab PCR sebanyak 126 orang.  “Tadi pagi hasil uji lab sudah keluar dan hasilnya semuanya (126 spesimen) negatif Covid-19,” ujar Dewa Indra.

Menutut dia, Jumat (1/5) pagi itu juga dilakukan rapid test lanjutan, di mana sebanyak 669 anggota masyarakat menjalani rapid test dan 4 orang hasil rapid testnya reaktif, dan sudah dilanjutkan dengan pengambilan swab. Setelah itu dilakukan dengan pengujian swab sebanyak 183 spesimen dan sisanya akan dilakukan uji laboratorium pada Sabtu (2/5) secara bertahap.

Sekda Dewa Indra mengungkapkan, karantina wilayah yang dilaksanakan di Dusun Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli, merupakan tindak lanjut dari hasil rapid test yang dilaksanakan dari tanggal 30 April sampai  1 Mei 2020.

Sementara guna memenuhi kebutuhan logistik bagi masyarakat yang dikarantina mandiri di dusun tersebut, telah disiapkan dapur umum di SMP 2 Susut oleh Satgas Covid-19 Provinsi Bali yang melibatkan Alkap dan personel dari Bekangdam dibantu anggota Polres Bangli dan Kodim 1626/Bangli, ujar Dewa Indra, menjelaskan.   (LE-DP1)

Comment

Comment here

Lenteraesai.id