Denpasar, LenteraEsai.id – Keberadaan Satuan Tugas Percepatan Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana NTB, merupakan bagian dari wujud nyata TNI yang bersinergi dengan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dalam percepatan pembangunan daerah pascabencana alam, dan tugas inipun menjadi suatu kebanggaan.
Demikian dikatakan Asisten Operasi Kasdam IX/Udayana Kolonel Inf Rachmad Zulkarnaen, dalam amanatnya pada Apel Pemberangkatan Satgas Percepatan Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana NTB yang digelar di Pelabuhan Pelindo III Benoa Denpasar, Jumat (28/2/2020).
Kepada anggota yang tergabung dalam Satgas, Asops Kasdam mengingatkan, jaga kondisi fisik dan kesehatan masing-masing personel, perhatikan faktor keamanan dan keselamatan, baik selama pergeseran pasukan maupun saat melaksanakan tugas, serta pastikan semuanya aman dan jangan ada korban sia-sia.
Asops Kasdam menegaskan, jangan pernah menganggap kecil dan sepele tentang keamanan dan keselamatan kerja. Melalui prinsip pencegahan kecelakaan dan pengendalian risiko di lingkungan kerja, maka setiap aktivitas pekerjaan harus memenuhi standar kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
“Perlu diwaspadai pada saat serpas, pastikan semuanya aman, perhatikan faktor keamanan, begitu pula pada saat bertugas. Jangan menganggap itu hal yang sepele, karena segala bentuk kecelakaan kerja bisa terjadi apabila kita tidak berhati-hati dan waspada,” ujar Asops Kasdam, menambahkan.
Terkait spesialisasi personel, Asops Kasdam berpesan, personel yang memiliki spesialisasi di bidang bangunan dalam hal ini Corps Zeni, agar membimbing rekan-rekannya yang dari corps lain saat bertugas mengerjakan rehabilitasi dan rekostruksi hunian tetap di NTB nanti.
“Untuk yang dari Zipur, tolong ajari rekan-rekan kalian yang dari batalyon lainnya, begitupun yang dari batalyon lainnya juga harap memperhatikan apa yang diajarkan oleh rekan-rekan kita dari Zipur,” ujar Asops Kasdam, menekankan.
Asops Kasdam menyebutkan, tugas yang merupakan suatu kehormatan ini merupakan kepercayaan rakyat dan negara kepada TNI untuk menyelesaikannya, sebab masih ada pekerjaan rehab rekon pascagempa bumi di NTB yang harus diselesaikan sesuai permintaan, baik dari pemerintah daerah maupun pusat.
Sesuai dengan perintah dari komando atas, tugas ini diberikan dan dilaksanakan hingga akhir Maret 2020, namun apabila masih belum tuntas, kemungkinan akan diperpanjang lagi. Hal ini tidak menjadi suatu masalah, karena TNI sudah selalu siap untuk ditugaskan, katanya.
“Segera beradaptasi dengan lingkungan setempat, jaga silaturahmi, jaga nama baik Kodam IX/Udayana, jangan ada pelanggaran sekecil apapun. Satgas yang sebelumnya sudah dinilai bagus baik dari pemerintah pusat maupun TNI AD, untuk Satgas yang ini harus lebih baik lagi,” demikian Asops Kasdam, menegaskan.
Untuk diketahui, personel yang diberangkatkan dari Pelabuhan Benoa Denpasar ke NTB meliputi kesatuan dari Yonzipur 18/YKR, Yonif Mekanis 741/GN dan Denkav 4/SP, dengan jumlah kurang lebih 484 orang menggunakan kapal KRI Teluk Bintuni 520.
Hadir pada apel pelepasan Satgas tersebut, antara lain tampak Dandim 1611/Badung, Danpomdam lX/Udy, Kasrem 163/WSA, Waasintel Kasdam IX/Udy, Waasops Kasdam IX/Udy, Waaspers Kasdam IX/Udy, Waaster Kasdam IX/Udy, Danyonzipur 18/YKR, Danyonif Mekanis 741/GN dan Dandenkav 4/SP. (LE-DP)