Hari Tani Nasional: Pertamina Dorong Pelestarian Lahan Pertanian Lewat Uma Palak Festival

Uma Palak Festival
Penyelenggaraan Uma Palak Festival 2025, sebuah perayaan Hari Tani Nasional yang berlangsung di Ekowisata Uma Palak Lestari, Subak Sembung, Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara - (Foto: Dok Humas PERTAMINA)

Denpasar, LenteraEsai.id – Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai hadir sebagai mitra bagi petani local, di tengah ancaman alih fungsi lahan yang menggerus subak di Bali. Dukungan ini diwujudkan lewat pendampingan kelompok petani subak perkotaan melalui program CSR Uma Palak Lestari.

Kelompok Usaha Bersama (KUB) Uma Palak Lestari yang merupakan kelompok binaan dalam program CSR Uma Palak Lestari, menyelenggaraan Uma Palak Festival 2025, sebuah perayaan Hari Tani Nasional yang berlangsung di Ekowisata Uma Palak Lestari, Subak Sembung, Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara.

Bacaan Lainnya

Festival ini bukan sekadar perayaan, melainkan bentuk penegasan sikap komunitas petani terhadap laju konversi lahan sawah yang semakin masif. Berdasarkan data Dinas Pertanian Kota Denpasar, sepanjang tahun 2023 hingga 2024 terjadi penyusutan lahan pertanian hingga 100 hektare akibat alih fungsi lahan. Saat ini, lahan baku pertanian yang tersisa di Denpasar hanya sekitar 2.000 hektare dan dari jumlah tersebut, 1.000 hektare telah ditetapkan sebagai lahan pertanian abadi melalui Peraturan Daerah, yang tidak dapat diubah peruntukannya.

Secara lebih luas, Bali kehilangan sekitar 750 hektare sawah setiap tahun, dimana Kabupaten Tabanan sebagai wilayah dampak terbesar yaitu 2.676 hektare dalam satu dekade, diikuti Gianyar 1.276 hektare, Badung 1.099 hektare, dan Denpasar 784 hektare. Alih fungsi ini sebagian besar terjadi karena tekanan pembangunan dan ekspansi sektor pariwisata. Pertamina Patra Niaga, melalui Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai, telah mendampingi kelompok tani Subak Sembung dalam penguatan kapasitas dan pengembangan ekowisata berbasis komunitas. Dukungan tersebut berpuncak pada penyerahan bantuan mesin giling gabah kepada Pak Pekaseh Subak Sembung, yang menjadi simbol ‘kado’ bagi petani di Hari Tani Nasional.

Dalam sambutannya, Kepala Seksi Kesejahteraan Kelurahan Peguyangan, Ni Luh Putu Siptiari Astiti, menyampaikan apresiasi kepada Pertamina atas dukungan untuk petani “Kami mengapresiasi Pertamina Patra Niaga yang setia mendampingi petani kami melalui Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai. Berkat dukungan ini, Subak Sembung tidak hanya bertahan di sektor pertanian, tetapi juga berkembang dalam bidang pariwisata,” ujarnya.

Sementara itu, Aviation Fuel Terminal Manager Ngurah Rai, I Komang Susila Gosa, menekankan komitmen Pertamina dalam mendukung program Uma Palak Lestari . “Kegiatan Uma Palak Festival ini menjadi wujud komitmen kami hadir di tengah masyarakat, terutama kelompok masyarakat rentan seperti petani, seperti yang kita tahu, teman-teman petani ini tidak hanya bekerja untuk diri dan keluarganya tapi juga untuk menegakkan kedaulatan pangan, kita tidak bisa membiarkan petani menghadapi persoalan besar seperti krisis iklim, alih fungsi lahan hingga isu tata niaga yang tidak mensejahterakan petani. Pertamina hadir berkolaborasi dengan kelompok petani menghadapi itu semua dengan inovasi inovasi terus lahir. Semoga para petani yang hadir di sini bisa semakin teguh hatinya dalam mempertahankan pertanian dan bahwa anda tidak berdiri sendiri,” ungkapnya.

Rangkaian kegiatan festival meliputi donor darah, lomba memancing, lomba membuat gebogan oleh ibu-ibu, lomba melukis dan mewarnai bertema pertanian dan energi terbarukan, serta jalan sehat yang dimeriahkan oleh penampilan seniman Bondres Sengap dan Kawan. Kegiatan ini berhasil menarik ratusan peserta dari berbagai kalangan, memperkuat semangat gotong royong dan pelestarian budaya agraris Bali.

Secara terpisah, Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyampaikan bahwa Pertamina akan terus mendukung kegiatan berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Melalui Uma Palak Festival, kami berharap petani subak semakin percaya diri untuk menjaga lahannya sekaligus mengembangkan potensi ekonomi kreatif dan ekowisata yang berkelanjutan. Kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya kami dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya terkait ketahanan pangan, lingkungan, dan pemberdayaan komunitas,” ujar Ahad.

Melalui pendekatan berbasis komunitas, Uma Palak Festival menjadi bukti bahwa pelestarian subak tidak hanya bergantung pada regulasi, tetapi juga pada kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta. Pertamina Patra Niaga menunjukkan bahwa perusahaan energi pun dapat berperan aktif dalam menjaga ketahanan pangan dan warisan budaya lokal.

Di tengah arus betonisasi dan modernisasi, Subak Sembung tetap berdiri. Selama ada yang mendampingi dan percaya, subak akan terus hidup menjadi nadi Bali yang lestari. (LE-Vivi)

Pos terkait