judul gambar
BulelengHeadlines

Jembatan yang Hanyut Tersapu Banjir Tukad Tembau Cekung, Kini Mulai Dibangun Kembali

Buleleng, LenteraEsai.id – Sebuah jembatan yang melintang di atas aliran Sungai atau Tukad Tembau Cekung menghubungkan Desa Bebetin, Kecamatan Sawan dengan Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, pada tahun 2017 lalu hancur dan hanyut terpapu banjir bandang yang cukup dahsyat.

Putusnya jembatan yang telah berlangsung selama kurang lebih enam tahun itu, kini akan mulai dibangun kembali dengan menggunakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Buleleng tahun 2023.

Mulainya pembangunan jembatan tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana dan Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa, di lokasi proyek pembangunan Jembatan Tukad Tembau Cekung di ruas jalan raya Bebetin, Sawan pada Rabu, 21 Juni 2023.

Ditemui usai melakukan peletakan batu pertama, Pj Bupati Lihadnyana mengatakan, arah pembangunan pascapenanganan Covid-19 adalah penanganan infrastruktur. Salah satunya pembangunan Jembatan Tukad Tembau Cekung yang merupakan kewajiban Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng.

“Jembatan yang melintang di atas Tukad Tembau Cekung ini memang sangat dibutuhkan untuk mempercepat akses transportasi antara Desa Bebetin dan Desa Pakisan. Dan antusias masyarakat juga sangat terlihat dengan pembangunan kembali jembatan ini,” ujarnya, menjelaskan.

Pj Bupati menyebutkan, antusiasme masyarakat untuk dibangunnya kembali jembatan ini, terlihat dari kerelaan mereka untuk menyumbangkan sedikit tanahnya guna memperlebar jalan yang masuk ke akses jembatan tanpa ganti rugi. “Artinya, begitu besar antusias masyarakat terhadap pembangunan kembali jembatan ini,” ucapnya.

Pembangunan Jembatan Tukad Tembau Cekung murni menggunakan dana APBD Kabupaten Buleleng. Pemkab Buleleng juga sudah menginventarisasi jalan-jalan terutama di pedesaan, sehingga arah kebijakan pembangunan di Kabupaten Buleleng akan lebih menitikberatkan pada aspek pembangunan infrastruktur. Ini dikarenakan infrastruktur menjadi penting untuk memberikan dorongan aktivitas masyarakat dalam aspek pembangunan ekonomi.

“Sehingga fokus kita bagaimana membuat dana dari APBD untuk bisa membangun infrastruktur. Setelah ini kita mau ke desa-desa yang lain untuk memastikan kondisi dari infrastruktur yang ada. Jangan sampai masyarakat mengeluh baru kita melakukan sesuatu. Lebih baik sebelum masyarakat mengeluh, kita sudah tanggap. Pemerintah harus tanggap dan peka terhadap hal-hal semacam itu,” ucap Lihadnyana, bersemangat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra menyebutkan, setelah dihantam banjir bandang tahun 2017, berbagai upaya telah dilakukan. Dimulai dengan pengajuan proposal ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada tahun 2018, namun tidak ada persetujuan. Pada tahun 2021 diajukan kembali, dan yang lolos hanya Jembatan Bungkulan yang ada di Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan.

“Pada saat itu masih dalam pandemi Covid-19 sehingga untuk Jembatan Tukad Tembau Cekung baru bisa dianggarkan pada tahun 2023 ini, dengan nilai kontrak sebesar Rp1,9 miliar dan akan selesai pada bulan November 2023 mendatang,” kata Adiptha.

Sementara itu, Gede Wardika, salah seorang warga Dusun Manuksesa, Desa Bebetin, mengungkapkan rasa terima kasihnya karena Jembatan Tukad Tembau Cekung kini mulai dibangun. Hal itu ia sampaikan karena keberadaan jembatan ini sangat vital bagi warga untuk berhubungan langsung dengan Desa Pakisan. Terlebih bagi dirinya, di mana bahan baku atas usaha yang dijalankan, berasal dari desa tertangga, Pakisan.

“Memang jembatan ini satu-satunya akses kami untuk mencari sesuap nasi ke desa tetangga. Usaha kami adalah membuat pembungkus ayam betutu yang bahan dasarnya berasal dari Desa Pakisan,” ujarnya dengan mimik wajah sumeringah. (LE/Nom)

Lenteraesai.id