judul gambar
AdvertorialBulelengHeadlines

Tuntaskan Pemotongan Sapi, PMK di Buleleng Zero Case

Buleleng, LenteraEsai.id – Setelah berbagai upaya dan sinergi dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) Kabupaten Buleleng yang menjangkiti hewan ternak yang dimulai sejak awal Juli 2022, akhirnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng sudah bisa menuntaskan pemotongan bersyarat sebanyak 268 ekor sapi di Kecamatan Gerokgak dan Seririt.

Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Gede Suyasa menyampaikan hal tersebut usai menghadiri kegiatan di Perumda Tirta Hita Buleleng, pada Selasa (26/7).

Sekda Suyasa menerangkan bahwa Buleleng per minggu kemarin sudah nol kasus PMK dan hal ini sudah dilaporkan kepada Satgas PMK Provinsi Bali maupun nasional.

“Tentunya ini bukan pekerjaan yang mudah mengingat jumlah sapi yang dipotong bersyarat itu cukup banyak yaitu 268 ekor dan juga mempertimbangkan kondisi peternak karena berternak sapi ini bukan hanya sebatas hobi melainkan juga sebagai sumber penghasilan bagi keluarga peternak itu sendiri,” ucapnya.

Atas dasar itu, maka dari Satgas PMK Kabupaten Buleleng sebelumnya terus melakukan pendekatan kepada peternak melalui sosialisasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) sampai ada suatu keyakinan dari peternak sapi bahwa jika sapinya dipotong bersyarat akan membantu mencegah penularan, karena jika banyak penularan tentunya akan berpengaruh kepada kunjungan wisatawan ke Bali dan ke Buleleng pada khususnya.

“Melalui sinergi dari berbagai pihak yang ikut terlibat dan juga masyarakat mendukung kegiatan ini, sehingga angka zero case dapat tercapai,” ungkapnya.

Sekda Suyasa juga menegaskan bahwa setelah tercapainya zero case ini, ke depannya langkah pencegahan harus tetap dioptimalkan seperti pemberian disinfektan pada kandang dan giat vaksinasi pada hewan ternak. Mengingat capaian vaksinasi saat ini sapi yang sudah divaksin mencapai 10.300-an per hari Senin kemarin.

“Masih ada 5000 vial stok vaksin yang diperkirakan 4 sampai 5 hari ke depan akan habis, hal ini sudah ditindaklanjuti ke Pemprov Bali agar segera didatangkan kembali sesuai dengan agenda,” tegasnya.

Disinggung mengenai kompensasi kepada peternak, Seksa Suyasa menyebutkan sesuai dengan hasil rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan, Sabtu (23/7), akan diberikan konpensasi.

Dari Kementerian Pertanian RI meminta agar sampai akhir Juli ini semua data usulan harus sudah masuk dan dari Kabupaten Buleleng sendiri sudah mengirim data usulan ke provinsi dan selanjutnya ke pusat berupa bukti foto, dan identitas pemilik sapi. Diharapkan proses pengusulan kompensasi ini bisa secepatnya selesai.

“Hal ini menjadi atensi khusus dari Satgas Provinsi Bali dan akan selalu mengawasi bantuan ini agar betul-betul sampai ke peternak,” katanya, menjelaskan. (LE-BL1) 

Lenteraesai.id