judul gambar
HeadlinesTabanan

Kolaborasi Pascasarjana dan Fakultas MIPA Unud Laksanakan Pengabdian Masyarakat di Desa Candikuning

Tabanan, LenteraEsai.id – Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan suatu perguruan tinggi, diselenggarakan dengan berinteraksi secara langsung di pedesaan yang ditentukan, sehingga terjadi komunikasi positif antara mahasiswa dengan warga setempat.

Baru-baru ini, Pascasarjana Universitas Udayana (Unud) berkolaborasi dengan Fakultas MIPA Universitas Udayana melaksanakan kegiatan pengabdian di Banjar Batusesa, Desa Candikuning, Kabupaten Tabanan, pada hari Jumat (14/1/2022).

Kegiatan yang bertema ‘Hilirisasi hasil penelitian Universitas Udayana: Teknologi produksi bibit kentang berkualitas’ tersebut, merupakan sosialisasi hasil penelitian yang diterapkan di masyarakat.

Tampak hadir dalam kegiatan itu, antara lain Direktur Pascasarjana Prof Ir Linawati MEng Sc PhD beserta jajarannya, Dekan MIPA Dra Ni Luh Watiniasih MSc PhD beserta jajarannya, Dinas Pertanian Provinsi Bali, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan Ir I Nyoman Budana MM serta perwakilan petani Wayan Siwi dengan jumlah peserta yang terlibat lebih dari 80 orang.

Direktur Pascasarjana Unud dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini dapat membantu dalam bidang pertanian yang bekerja sama dengan petani setempat guna memperoleh hasil bibit kentang yang berkualitas.

“Petani dapat membuat bibit sendiri dan ke depannya petani dapat membentuk komunitas yang lebih besar serta berbagi informasi mengenai kultur jaringan,” ujar Prof Ir Linawati.

Dekan Fakultas MIPA mengatakan, pengabdian seperti ini merupakan suatu yang penting bagi universitas karena dapat melihat hasil dan profit penelitian civitas akademika yang berguna bagi masyarakat terutama petani.

“Hasil dari penelitian ini dapat membantu petani dalam membuat bibit berkualitas yang sebelumnya diekspor dari luar Bali,” ujar Ni Luh Watiniasih.

Kadis Pertanian Tabanan mengucapkan terima kasih kepada Pascasarjana dan Fakultas MIPA Unud dengan diadakan acara ini, mengingat produktivitas pertanian masih sangat rendah karena masih banyak petani yang menggunakan benih lokal atau yang turun-temurun, sehingga menyebabkan kualitasnya rendah.

Benih lokal tidak baik digunakan terus-menerus karena jika petani masih menggunakan benih lokal maka hasil yang didapatkan tidak akan bagus dan tidak memiliki kualitas tinggi. Kualitas yang rendah menyebabkan pemasaran akan terhambat karena kentang yang memiliki kualitas rendah akan cepat membusuk saat dalam perjalanan. Masalah ini bisa diatasi dengan penggunaan benih yang baik, ucapnya.

“Diharapkan hasil penelitian dapat terus diterapkan dalam bidang pertanian guna menghasilkan produk yang berkualitas,” ujar I Nyoman Budana. (www.unud.ac.id)

Lenteraesai.id