judul gambar
HeadlinesKarangasem

DPK Peradah Indonesia Karangasem Rutin Tanam Pohon Upakara yang Mulai Langka

Karangasem, LenteraEsai.id – Dewan Pimpinan Kabupaten Perhimpunan Pemuda Hindu (DPK Peradah) Indonesia Karangasem kembali mengadakan kegiatan penanaman pohon upakara yang merupakan kegiatan rutin dengan menyasar pura sebagai tempat penanamannya.

Kali ini tempat yang dipilih dalam kegiatan penanaman pohon yang keberadaannya mulai langka itu, adalah Pura Kahyangan Jagat Taman Sari Besakih Pasar Agung, yang terletak di Desa Adat Badeg Tengah, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem pada Sabtu (23/10/2021).

Ketua DPK Peradah Indonesia Karangasem I Gede Jaya Wisuddha Prathama mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk kolaborasi DPK Peradah Indonesia Karangasem dengan pemerintah daerah, dalam hal ini diwakili oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Karangasem. Selain itu, turut pulat berpartisipasi antara lain PC KMHDI Karangasem, STKIP Agama Hindu Amlapura, Perbekel Desa Sebudi serta prajuru Desa Adat Badeg Tengah. 

“Penanaman pohon upakara ini sudah sering kami laksanakan karena kegiatan ini menjadi program unggulan dalam mengimplementasikan konsep Tri Hita Karana,” ujarnya sambil menyampaikan bahwa dipilihnya lokasi di pura karena pura adalah milik bersama, sehingga siapa saja ke depan bisa nunas jika memerlukan tanaman upakara.

Jaya Wisuddha menambahkan bahwa kegiatan ini juga sebagai wujud kepedulian dari pemuda dalam melestarikan atau memperbanyak tanaman upakara yang semakin hari semakin susah untuk dicari, seperti pohon sandat, cempaka, kelapa daksina dan yang lainnya. “Kegiatan ini akan kami gerakkan di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Karangasem,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Kabupaten Karangasem I Wayan Witrawan mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung adanya kegiatan seperti ini, karena tanaman upakara sudah mulai langka. Untuk memperoleh bahan upakara saat ini, Bali sudah mendatangkan dari luar, seperti kelapa daksina, janur dan lain sebagainya.

“Harapan saya agar pepohonan yang baru ditanam ini dijaga dan dirawat agar bisa terus tumbuh dan berkembang, sehingga ke depannya dapat dipergunakan untuk keperluan upacara ataupun karya oleh masyarakat sekitar maupun pengempon pura,” kata Wayan Witrawan mengharapkan. (LE-Jun) 

Lenteraesai.id