Denpasar, LenteraEsai.id – Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan keseriusannya menata ekonomi Bali ke depan. Salah satunya adalah mengembangkan UKM dan koperasi pada tahun 2021 mendatang.
Hal itu disampaikan Gubernur Koster pada acara penyerahan secara simbolis penerima bantuan pemerintah Bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bertempat di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali di Denpasar, Sabtu (14/11).
Gubernur asal Sembiran, Buleleng tersebut menyatakan bahwa pihaknya tengah menyiapkan sistem tata kelola yang mencakup sumber daya manusia (SDM), kelembagaan serta sarana dan prasarana untuk mengembangkan koperasi dan UKM di Bali.
Menurutnya hal tesebut sangat sesuai dengan visi misi Pemprov Bali ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ yang salah satunya fokus memperkuat adat istiadat, budaya dan kearifan lokal. “Ke depan saya ingin kembangan industri kreatif berbasis branding Bali. Sebagai salah satu cara memperkuat kelembagaan tradisional kita yang meliput koperasi dan UMKM,” kata Gubernur yang juga merupakan mantan anggota DPR RI tiga periode ini.
Ia menjelaskan, Bali merupakan pulau kecil yang tidak mempunyai sumber daua alam (SDA), namun terkenal akan kebudayaan dan adat istiadat yang unik sebagai pembeda dengan daerah lain. “Ini modal kita dalam mengembangkan ekonomi masyarakat. Sektor industri mikro kecil sebagai salah satu bentuk hasil kebudayaan kita, harus benar-benar mendapat perhatian serius, demi menumbuhkan ekonomi masyarakt Bali,” ucapnya.
Untuk itu, ke depan ia berharap bantuan pemerintah pusat terutama Kementerian Koperasi dan UKM bisa terus ditingkatkan, menyangkut kelembagaan koperasi, penguatan SDM, sarana dan prasarana serta bantuan permodalan.
Lebih jauh Gubernur Koster yang juga menjabat Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini menyampaikan apresiasi atas bantuan pemerintah pusat untuk keberlangsungan koperasi dan UKM di Bali pada masa pandemi Covid-19 kali ini.
Ia mennyebutkan, pemerintah provinsi juga telah menyalurkan bantuan sebesar Rp 10 juta dan pemerintah kabupaten sebesar Rp 3 juta untuk 4 ribu koperasi di seluruh Bali. “Tentu bantuan pemerintah pusat ini sangat membantu dalam menghadapi pandemi ini,” ujarnya.
Sementara itu Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan, Bali diprioritaskan dalam penerimaan bantuan kali ini. Mengingat ekonomi Bali yang sangat tergantung pada sektor pariwisata, serta UKM sebagai penunjang pariwisata tersebut.
Sama halnya dengan Gubernur Koster, Menteri Teten Masduki menyatakan pariwisata Bali perlu mempertahankan keunikannya. Karena itu sebagai daya tarik utama wisatawan, begitu juga untuk UKM agar terus memperhatikan ciri khas beserta kualitas mereka. “Kita harus bersyukur Gubernur Bali mempunyai visi pariwisata dan kebudayaan yang kuat,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga berpesan bagi penerima bantuan untuk menggunakan bantuan tersebut untuk kepentingan yang lebih produktif dan sebaik-baiknya.
Ia mengaku ingin menyalurkan lebih banyak lagi bantuan ke Bali, namun pemerintah hanya menetapkan 12 juta bantuan saja, dan Bali adalah salah satu provinsi prioritas dengan jumlah lembaga yang mendapat bantuan terbanyak. “Tahun 2021 jumlah bantuan akan ditingkatkan lagi menjadi 20 juta, dan saya berkomitmen untuk Bali, agar tetap diprioritaskan,” ucapnya.
Kepala Dinas dan UMKM Prov Bali I Wayan Mardiana melaporkan bahwa jumlah penerima bantuan di Provinsi Bali sebesar 131.693 usaha mikro dari usulan semula yang mencapai 214.118 usaha mikro. Masing-masing usaha akan menerima bantuan sebesar Rp 2,4 juta dengan total nilai Rp 316 miliar lebih yang disalurkan melalui BNI dan BRI. (LE-DP1)