Karangasem, LenteraEsai.id – Fenomena temuan ‘kelebutan’ atau sumur minyak di areal lahan yang tidak jauh dari Depo Pertamina Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, hingga kini masih misterius.
Pihak Depo Pertamina Manggis yang melakukan penyelidikan dan penelitian atas kejadian itu, belum menemukan jawaban dari mana sumber minyak yang kemudian muncul pada lubang sumur hingga mirip bagai sebuah ‘kelebutan’ atau mataair.
Pewarta LenteraEsai.id dari lokasi kejadian, Selasa (22/9) melaporkan, minyak yang keluar dari lubang di bawah permukaan tanah itu sebelumnya sempat diambil oleh warga untuk kebutuhan bahan bakar sepeda motor dan perahu nelayan.
Namun sejak petugas memasang garis polisi (police line), tidak ada lagi warga yang membawa ember atau jerigen untuk mendulang minyak dari ‘kelebutan’ tersebut.
“Sejak beberapa hari ini sudah tidak ada lagi warga yang mengambil minyak dari lubang itu,” kata Wayan Mudrata, warga setempat sambil menunjuk ke lubang yang terus mengeluarkan minyak.
Dikatakan, karena tidak diambil warga, minyak jadi merembes ke aliran sungai kecil yang melintang di dekat ‘kelebutan’. Tidak hanya itu, dedauan pohon yang tumbuh di sekitar ‘kelebutan’ minyak pun tampak sudah mulai layu dan mengering.
Sehubungan dengan itu, baik Wayan Mudrata maupun beberapa warga yang lain, mengharapkan secepatnya dapat diambil langkah untuk menghentikan semburan minyak, yang kini terus keluar dari lubang ‘kelebutan’ tersebut.
Petugas pada Depo Petamina Manggis mengaku belum dapat mengetahui sumber dari rembesan minyak yang muncul pada sebuah lubang di areal tegalan sejak kurang lebih dua pekan lalu.
Beberapa kalangan menduga minyak tersebut berasal dari bagian tangki minyak milik Depo Petamina Manggis yang bocor. Masalahnya, jarak antara Depo dengan ‘kelebutan’ minyak kurang lebih 200 meter.
Namun demikian, Manejer Integrited Terminal Manggis, Bambang Soeprijono di hadapan beberapa wartawan pada Senin (21/9) sore mengatakan, pihaknya belum berhasil menemukan sumber kebocoran, bahkan telah pula dilakukan monitor terhadap kondisi tangki, namun tidak juga ditemukan penurunan level yang menandakan adanya kebocoran.
Tidak hanya itu, sebuah tangki yang letaknya paling dekat dengan ‘kelebutan’, sudah dikosongkan oleh pihak Depo, namun masih saja ada rembesan minyak ke dalam sebuah lubang yang sumbernya belum dapat diketahui.
“Memang ada dugaan berasal dari tangki, hanya saja tangki mana yang bocor kemudian merembes ke sebuah lubang, itu yang belum bisa dipastikan, karena masih proses mitigasi,” ujar Bambang Soeprijono, menjelaskan.
Menurut Bambang, selama ini pihaknya sudah melakukan pemeliharaan dan perawatan sesuai ketentuan terhadap semua fasilitas yang ada di Depo Pertamina Manggis.
Sementara pihak Pertamina mengaku akan terus berupaya mencari tahu sumber rembesan minyak yang kemudian muncul pada sebuah lubang, yang oleh warga disebut sumur minyak.
Guna memperkecil pencemaran, pihak Depo Manggis kini membuat lubang penampung sedalam 4 meter memanjang sekitar 10 meter untuk mencegah rembesan minyak meluas masuk ke lahan milik warga di sekitar Depo. (LE-KR6)