Gianyar, LenteraEsai.id – Momen pelaksanaan Pasar Gotong Royong Krama Bali (PGRKB) yang dilaksanakan Pemkab Gianyar untuk yang kedua kalinya pada Jumat (11/9) pagi, dirasa sangat tepat. Masalahnya, beberapa hari lagi umat Hindu akan melaksanakan Hari Raya Galungan.
PGRKB yang digelar di bagian halaman Kantor Bupati Gianyar dan GOR Kebo Iwa itu, tampak cukup banyak dihadiri para pengunjung yang berbelanja aneka kebutuhan.
Penyelenggaraan PGRKB Bali kali ini tercatat berhasil memperoleh penjualan senilai Rp.513.877.000 yang merupakan barang pesanan dari semua OPD Pemkab Gianyar.
Seperti dijelaskan oleh Kadis Perindag Kabupaten Gianyar Luh Gede Eka Suary, hasil penjualan yang didapat pada pasar gotong royong kali ini cukup besar, lebih dari Rp.500 juta. Ini menunjukan bahwa apa yang dijual dalam pasar gotong royong memang dibutuhkan dan harganya tidak lebih mahal dari harga di pasaran.
Dijelaskan lebih lanjut, komoditi yang dijual masih sama dengan bulan lalu, hanya saja kali ini ditambah kebutuhan sandang seperti kain endek, kebaya, udeng dan beberapa produk lainnya.
Selain di halaman Kantor Bupati Gianyar dan di GOR Kebo Iwa, PGRKB juga diadakan di halaman Bank BPD Bali Cabang Gianyar. Pada kesempatan itu, pihak PLN juga ikut berpartisipasi dengan mengadakan sosialisasi pada masyarakat sekiranya ada yang ingin menambah daya listrik di masa pandemi, tidak akan dikenakan biaya yang tinggi.
“Jadi kali ini PGRKB kami adakan di 3 lokasi, khusus yang di GOR Kebo Iwa di bawah koordinasi Dinas Pendidikan Gianyar. Hal ini karena pesanan dari guru cukup banyak, dan guna mematuhi protokol kesehatan kita harus physical distancing makanya untuk para guru di bawah koordinasi Dinas Pendidikan,” jelas Eka Suary.
Untuk kali ini komoditi yang dijual ada 14 jenis, terdiri atas pangan segar dan berbagai produk olahan. Seperti paket buah-buahan, beras, sayur, ikan, keripik dan lain-lain dengan total pesanan 11.659 paket. Sedangkan IKM yang ikut berpartisipasi keseluruhan berjumlah 16 IKM, terdiri atasi 11 IKM dari binaan Disperindag dan 5 IKM dari binaan Dinas Koperasi dan UKM Gianyar.
Beberapa dari IKM tersebut merupakan binaan dari Dekranasda Kabupaten Gianyar. Seperti tenun cagcag dari Desa Pengembungan Pejeng dan Tenun Putri Ayu Blahbatuh Gianyar. Di mana saat ini Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar Ny Surya Adnyani Mahayastra tengah berupaya membangkitkan kembali tenun songket di Desa Pengembungan. Jadi melalui PGRKB Bali ini merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan kembali songket di tengah masyarakat.
“Astungkara PGRKB di Gianyar sudah berjalan dengan baik, ini sesuai dengan arahan Bapak Bupati Gianyar agar kita membantu para pelaku IKM di tengah pandemi ini. Bahkan saya melihat animo para pegawai cukup tinggi untuk berbelanja langsung, terutama kebutuhan hari raya seperti kue, maupun buah-buahan,” ujar Eka Suary.
Salah satu pedagang, Jero Tirta asal Banjar Pekandelan Bedulu Gianyar, mengaku dagangannya berupa keripik sagu dan telur asin, cukup banyak diminati pembeli. Mungkin karena menjelang Galungan, pembeli yang datang cukup banyak, selain memang melayani pesanan.
Ia berharap PGRKB ini dapat terus berlangsung, karena pangsa pasar dari kalangan pegawai cukup bagus.
Sementara itu, Asisten 2 Setda Kabupaten Gianyar I Made Suradnya mengatakan, PGRKB ini adalah untuk yang kedua kalinya dilaksanakan di Gianyar. Untuk saat ini digelar di 3 tempat, karena animonya sangat tinggi. Kalau yang diselenggarakan di halaman Kantor Bupati Gianyar khusus untuk pegawai Pemda dan masyarakat, sedangkan yang di GOR Kebo Iwa khusus untuk melayani para guru mulai dari tingkat TK, SD hingga SMP.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih pada para guru yang telah berpartisipasi pada PGRKB, karena dari total keseluruhan penjualan sebesar Rp 513.877.000, senilai Rp 487.115.000 di antaranya merupakan barang pesanan para guru,” ujar Suradnya, berbangga. (LE-GN1)