Sinergi Pemerintah dan Akademisi Latih Guru Klungkung Kuasai Koding dan AI

Pelatihan perdana bertajuk “Pengenalan Koding dan Pemanfaatan Kecerdasan Artifisial dalam Dunia Pendidikan" di Klungkung - (Foto: Dok Humas ITB Stikom Bali)

Klungkung, LenteraEsai.id – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia menggelar pelatihan perdana bertajuk “Pengenalan Koding dan Pemanfaatan Kecerdasan Artifisial dalam Dunia Pendidikan” bagi para guru di Kabupaten Klungkung, Bali. Kegiatan ini diikuti oleh 43 guru dari berbagai jenjang pendidikan, terdiri dari 32 guru sekolah dasar dan 11 guru sekolah menengah pertama.

Pelatihan yang berlangsung atas kerja sama dengan ITB STIKOM Bali dan Artificial Intelligence Center Indonesia (AICI) ini bertujuan untuk memperkuat literasi teknologi di lingkungan pendidikan serta membekali tenaga pendidik dengan keterampilan koding dan kecerdasan artifisial (AI). Empat dosen dari STIKOM Bali turut hadir sebagai fasilitator dalam pelatihan ini.

Bacaan Lainnya

Materi pelatihan mencakup dasar-dasar pemrograman, berpikir komputasional, dan penerapan AI dalam pembelajaran berbasis proyek. Para peserta juga diperkenalkan pada sejumlah platform AI edukatif yang dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar, khususnya untuk siswa tingkat SD dan SMP.

Ketua pelaksana kegiatan, Dr. Evi Triandini, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari strategi implementasi kebijakan nasional yang telah dirancang melalui kajian literatur dan diskusi lintas sektor.

“Kami ingin para guru tidak sekadar memahami alat teknologi, tetapi juga mampu menjadi pemimpin perubahan dalam menciptakan pembelajaran yang kolaboratif dan berbasis teknologi,” ujarnya.

Menurut Dr. Evi, arah kebijakan pembelajaran Koding dan AI disusun untuk membekali peserta didik menghadapi tantangan di era digital, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kurikulum Koding dan AI disusun untuk semua jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMA/SMK, dan mencakup kompetensi seperti berpikir komputasional, literasi digital, algoritma dan pemrograman, analisis data, hingga etika penggunaan AI.

Model penerapan kurikulum ini bersifat fleksibel, dapat diintegrasikan secara intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler, dengan mempertimbangkan kondisi teknis, ekonomis, dan politis masing-masing satuan pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung, Drs. I Ketut Sujana, M.Pd.H, yang hadir dan membuka kegiatan secara resmi, mengapresiasi pelaksanaan pelatihan ini.

“Kami percaya, guru-guru yang melek teknologi akan mampu mendorong lahirnya generasi muda Klungkung yang unggul dan siap bersaing secara global,” katanya.

Salah satu peserta pelatihan, Ni Putu Devi Pravina, mengaku mendapat banyak wawasan baru dari kegiatan ini.

“Kami jadi lebih memahami bagaimana memanfaatkan AI dalam pembelajaran, mulai dari memberikan umpan balik otomatis hingga menganalisis capaian siswa. Ini sangat relevan dengan kebutuhan pembelajaran saat ini,” ungkapnya.

Pelatihan ini menjadi langkah awal dalam pengembangan kapasitas digital guru dan akan dilanjutkan dengan program pelatihan tahap berikutnya sebagai bagian dari agenda nasional penguatan teknologi dalam pendidikan. (LE-Vivi)

Pos terkait