Denpasar, LenteraEsai.id – Sudah menjadi kewajiban bagi Saka Bakti Husada (SBH) untuk memberi edukasi terhadap masyarakat khususnya kaum muda untuk mampu menjadi contoh tentang hidup sehat. Maka diharapkan Saka Bakti Husada harus menjadi Pelopor Perilaku Hidup Sehat (PHBS) dan agen perubahan, terutama ketaatan dalam pelaksanaan protokol kesehatan.
Hal itu disampaikan Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Bali Made Rentin, saat acara pengukuhan pengurus Mabisaka dan Pinsaka Bakti Husada Provinsi Bali di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali, pada Minggu (17/7).
“Dengan menjadi pelopor hidup sehat mulai dari diri sendiri, keluarga maupun masyarakat, akan mempercepat program pemerintah di sektor kesehatan, terlebih saat ini kasus Covid-19 kembali mengalami peningkatan, jadi kita semua harus selalu waspada,” ungkap Made Rentin.
Ketua Mabisaka Bakti Husada, yang juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr dr Nyoman Gede Anom MKes menyampaikan bahwa Saka Bakti Husada merupakan wadah pengembangan pendidikan bidang kesehatan.
“SBH ini saat ini usianya sudah 37 tahun dan selalu aktif dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan. Tanggal 17 Juli merupakan HUT SBH, dan diharapkan SBH bisa terus mampu berperan dan bermantaaaf bagi kehidupan masyarakat,” ungkap Anom.
Dalam acara pengukuhan kali ini, Ketua Kwarda Bali mengukuhkan Dr dr Nyoman Gede Anom MKes sebagai Ketua Mabisaka Bakti Usada, dan dr AA Sagung Mas Dwipayani MKes yang juga Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Bali, menjadi Ketua Pinsaka Bakti Usada. (LE-DP1)