judul gambar
AdvertorialGianyarHeadlines

Dekranasda Gianyar Petakan Potensi Kerajinan di Daerahnya

Gianyar, LenteraEsai.id- Di masa sulit seperti sekarang, para perajin harus pintar-pintar membaca situasi. Tidak bisa lagi bertahan pada satu produk kerajinan saja, melainkan harus berinovasi agar mampu bertahan di masa pandemi Covid-19 kali ini.

Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar Ny Surya Adnyani Mahayastra mengatakan hal itu di sela-sela kunjungan pembinaan ke sejumlah perajin di Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Senin (10/8).

Ni Made Dadi, pemilik Khalisbali Bambo di Banjar Kebon Kaja, Desa Belega Blahbatuh menuturkan, sebelum pandemi pangsa pasar produk kerajinan dan furniture bambu hampir 90 persen dieksport ke luar negeri. Namun kini, saat ekspor tidak sebanyak dulu lagi, dirinya mulai melirik pasar lokal yang ternyata tidak kalah menjanjikan.

“Salah satunya kami membuat straw atau sedotan dari bambu, chasing tumbler dan beberapa pernak pernik lainnya dari bambu. Ini juga sejalan dengan imbauan pengurangan penggunaan bahan plastik sekali pakai. Dan dengan inovasi seperti ini kami masih bisa bertahan meski harus diakui pangsa pasar masih agak lesu,” uja Made Dadi.

Ia menyebutkan bahwa mengandalkan kunjungan wisatawan saat ini sangat sulit untuk bisa memasarkan produknya. Karenanya, Made Dadi mengaku sudah sejak dulu memanfaat media sosial. Malah menurutnya itu jauh lebih evektif, karena tidak membutuhkan biaya banyak dan jangkauannya sangat luas.

Hal senada juga juga diakui oleh Gusti Ayu Darmayanti, perajin anyaman lontar Pucuk Lontar Mas di Desa Bona Blahbatuh. Saat pandemi ini kunjungan wisatawan atau pembeli ke tempatnya jauh berkurang, namun masih ada beberapa eksport yang bisa dilakukan terutama ke Spanyol dan Italia, tapi tidak sebanyak dulu.

Sama seperti Ni Made Dadi, untuk bisa bertahan dirinya juga mengandalkan media sosial sebagai media pemasaran. Jika tidak, tentu usahanya sudah kolaps sejak dulu.

Menanggapi hal tersebut, Ny Adnyani Mahayastra sangat mengapresiasi inovasi mereka dan berharap para perajin lainnya dapat mengikuti kiat-kiat mereka bertahan di tengah pandemi.

“Kreativitas dan inovasi dalam setiap usaha sangat diperlukan, kita harus pintar-pintar membaca peluang pasar,” kata Ny Surya Adnyani Mahayastra, menekankan.

Pada kesempatan kunjungan itu, juga dilakukan pembuatan video untuk mendokumentasikan potensi-potensi kerajinan yang ada di tiap-tiap kecamatan di Kabupaten Gianyar. Menurut Ny Adnyani Mahayastra, ini penting untuk memetakan potensi kerajinan di masing-masing wilayah, sehingga memudahkan untuk melakukan pembinaan.

Di samping itu, lanjut dia, lewat dokumentasi video ini juga bisa dijadikan sarana promosi, karena dalam video didokumentasikan juga tentang produk kerajinan, mulai proses pembuatan menggunakan bahan baku hingga hasil akhirnya.

“Dengan adanya dokumentasi ini, kita bisa memetakan potensi-potensi kerajinan yang ada di Kabupaten Gianyar, sekaligus nanti kita bisa mempromosikannya,” jelas Ny Surya Adnyani Mahayastra.

Selain kerajinan bambu, dan anyaman lontar pembinaan juga dilakukan di Tenun Putri Ayu Blahbatuh.

Ikut serta  pada pembinaan tersebut Kadis Disnakertrans Gianyar AA Dalem Jagadhita, Kadis Perindag Luh Gde Eka Suary, Kadis Pariwisata Gianyar AA Gede Putrawan dan pengurus Dekranasda Kabupaten Gianyar. (LE-GN1)

Lenteraesai.id