judul gambar
AdvertorialGianyarHeadlines

Ny Adnyani Mahayastra Ajak Anggota TP PKK Bantu Petani Dengan Membeli Hasil Panen Mereka

Gianyar, LenteraEsai.id- Mengkonsumsi makanan dengan bahan organik banyak diminati kalangan masyarakat. Selain sehat, bahan makanan organik tidak mengandung pestisida.

“Memang, bahan makanan organik harganya lebih mahal dari bahan makanan lainnya. Sehingga hanya diminati kalangan tertentu saja,” kata Ny Surya Adnyani Mahayastra saat bersama anggota TP PKK membeli paket sayuran hasil panen petani di Pendopo Sekretariat Kantor TP PKK Kabupaten Gianyar, Kamis (16/7).

Ny Surya Adnyani Mahayastra yang adalah Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar menyebutkan, kini sejumlah petani di Kabupaten Gianyar mulai memasarkan bahan makanan organik dengan harga terjangkau, seperti sayuran, buah, umbi-umbian dan berbagai hasil bumi lainnya.

Namun, saat pandemi Covid-19 kali ini, petani kelimpungan karena tidak bisa memasarkan produk mereka. Untuk membantu petani memasarkan produk, organisasi dengan nama ‘Daridesaku’ berusaha membantu petani memasarkan dengan cara daring atau online.

Seiring dengan itu, juga untuk tujuan membantu, TP PKK Kabupaten Gianyar akan berupa memperkenalkan sayuran hasil panen para petani, dengan terlebih dahulu membeli sebanyak 30 paket yang terdiri atas beras sehat dalam kemasan 5 kg, dan paket sayuran.

“Selain untuk membantu petani, saya juga ingin mengajak masyarakat untuk mulai hidup sehat, dengan memulai menyediakan bahan makanan sehat bagi keluarga. Apalagi kita sudah memasuki fase new normal, di mana kesehatan tubuh harus betul-betul kita perhatikan” kata Ny Surya Adnyani Mahayastra yang juga istri Bupati Gianyar Agus Mahayastra.

TP PKK membeli paket sayuran yang dibawa petani ke Pendopo Sekretariat Kantor TP PKK Kabupaten Gianyar. Ia menjelaskan, saat ini pihaknya baru menyasar ibu-ibu anggota PKK dulu, untuk selanjutnya akan mulai diperkenalkan di masyarakat bahwa kini banyak petani Gianyar yang sudah mulai menanam dengan sistem organik.

Dikatakan, sebenarnya dari dulu pihaknya sudah sering mensosialisasikan tentang makanan sehat yang harus bebas dari penggunaan pestisida dan bahan pengawet lainnya.

Ny Surya Adnyani Mahayastra menambahkan, apa yang dilakukan para petani dengan menanam secara organik, intinya sama dengan program Hatinya PKK yaitu memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam berbagai jenis sayuran.

“Kita menanam sayuran di rumah tentu tidak menggunakan pupuk kimia, namun memanfaatkan pupuk organik seperti kotoran hewan, daun-daunan dan yang lainnya,” ucapnya.

Ketua TP PKK berharap, dengan dimulai dari anggota PKK, dapat diikuti oleh masyarakat lainnya untuk mulai mengkonsumsi makanan yang sehat yang tidak mengandung pestisida. Tentu saja hal ini dapat berimbas pada petani dalam memperkenalkan dan menjual berbagai hasil pertanian mereka.

Sementara itu, Ketua Organisasi Daridesaku IB Mandhara Brasika menjelaskan, organisasi ini dimulai saat masa pandemi covid 19. Banyak hasil petani yang dibuang karena tidak bisa memasarkan, terbersit keinginan dari Gus Nara, begitu biasa dipanggil, bersama rekan-rekannya untuk membantu para petani.

Bagaimana menjembatani antara petani dengan konsumen di masa pandemi. Akhirnya terbentuklah organisasi Daridesaku. Produk yang ditawarkan tidak sebatas sayuran saja, ada bumbu dapur, buah- buahan, daging ayam, umbi-umbian, minyak tanusan dan berbagai jenis ikan dengan sistem daring.

“Daridesaku ini berusaha menjembatani petani dengan konsumen untuk menjual produk sayuran dan bahan makanan lainnya yang sehat, berkualitas tapi dengan harga terjangkau. Istilahnya sama-sama diuntungkan baik petani maupun konsumen. Karena masa pandemi, penjualannya melalui sistem daring,” jelas Gus Nara.

Sedangkan untuk beras sehat, saat ini masih merupakan pilot project di Subak Gede Masceti, yang terdiri dari 20 subak. Saat ini baru panen 1 Ha yang berasal dari Subak Celuk. Pengerjaannya menurut Gus Nara sudah sesuai dengan kaidah-kaidah organik. Pupuknya sendiri berasal dari pupuk kompos yang dibeli dari TPA Temesi, yang sudah tersertifikasi organik.

Namun, lanjut dia, beras ini belum bisa disebut beras organik karena belum bersertifikasi organik, hanya bisa dikategorikan beras sehat saja. Kedepannya, kata Gus Nara, akan diupayakan persertifikasian organiknya. Untuk saat ini sudah tersedia 1,5 ton pada panen perdana.

Tidak lupa pula Gus Nara mengucapkan banyak terima kasih kepada Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar Ny Surya Adnyani Mahayastra, karena telah mendukung para petani dengan membantu memperkenalkan beras sehat dan sayuran organik pada masyarakat melalui anggota PKK. (LE-GN1)

Lenteraesai.id