judul gambar
BadungHeadlinesNews

Hadapi Corona, Bali Gelar Upacara Niskala agar Tidak Meluas

Badung, LenteraEsai.id – Kadis Pariwisata Bali I Putu Astawa menjelaskan bahwa pemerintah pusat telah mengambil kebijakan untuk bisa meringankan laju usaha pariwisata di berbagai daerah, termasuk di Bali.

Langkah tersebut diambil sehubungan dunia pariwisata sedang mengalami penurunan jumlah pelancong yang datang ke berbagai daerah. Merebaknya isu penyakit virus corona telah berdampak terhadap penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali, khususnya wisatawan Tiongkok.

“Jumlah wisatawan Tiongkok ke Bali merupakan jumlah terbesar kedua setelah Australia yaitu sekitar 18,2%, sehingga penurunan tersebut sangat dirasakan,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa pada acara Bali Club Luncheon, di Hotel Alila Seminyak, Kabupaten Badung, Rabu (26/2/2020) siang.

Pada acara yang juga dihadiri sejumlah Konjen negara sahabat di Bali, Astawa menyebutkan, karena permasalahan tersebut, maka pengurangan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali begitu terasa.

Untuk itu, Kadis Astawa memaparkan berbagai kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah pusat demi memulihkan kondisi pariwisata. “Pemerintah pusat akan mengucurkan dana untuk memulihkan pariwisata, antara lain sebesar Rp 298,5 miliar untuk insentif airline dan travel agent, dan Rp 443,39 miliar bagi wisatawan domestik berupa diskon sebesar 30% untuk tiket pesawat, ” katanya.

Selain itu pemerintah juga berencana untuk memberi keringanan pelaku usaha pariwisata seperti hotel dan restoran berupa tidak ada pungutan pajak sebesar 10% selama enam bulan di 10 destinasi pariwisata di seluruh Indonesia, ujarnya, mengungkapkan.

Ia menambahkan, mengenai kebijakan tentang tidak dipungutnya pajak, mungkin akan ada pengurangan pendapatan bagi beberapa pemerintah kabupaten, terutama di Bali. Namun, ia menyatakan jika hal tersebut bertujuan untuk memulihkan pariwisata, tentu tidak ada salahnya.

“Kita pikirkan pemulihan ini dulu, agar pariwisata kita tidak diam di tempat,” ujarnya.

Selain itu, kata Putu Astawa juga, Pemprov Bali juga telah mengupayakan berbagai langkah preventif penyebaran corona di Bali. “Kita telah memasang alat thermo scanner yang didukung juga oleh tenaga medis di bandara, serta telah mensiagakan rumah sakit-rumah sakit di Bali jika terdapat kasus yang cukup membahayakan itu,” ujarnya.

Sejalan dengan upaya tersebut, tim penangka virus corona juga terus berupaya menangkal misinformasi dan berita hoax yang tersebar, agar tidak meresahkan masyarakat, ujarnya.

“Dari segi niskala kami juga telah bersembahyang agar dampak virus ini tidak meluas, serta cepat hilang, terutama untuk saudara-saudara kita yang ada di Tiongkok,” jelasnya.

Tak lupa dia berharap agar para konsul jenderal yang merupakan perwakilan bagi setiap negara asalnya di Bali, bisa meyakinkan masyarakat di negara mereka masing-masing untuk tidak ragu berkunjung ke Bali. “Karena hingga saat ini belum ada satu kasus pun dilaporkan di Indonesia, terutama di Bali, sehingga tidak perlu ada keraguan untuk mengunjungi Bali,” katanya, menekankan. (LE-DP1)

Comment

Comment here

Lenteraesai.id