HeadlinesNewsTabanan

Hendak Cari Durian, Malah Temukan Kakek 60 Tahun Gantung Diri

Tabanan, LenteraEsai.id – Warga Banjar Dinas Jelijih Tengah, Desa Jelijih Punggang, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan dikejutkan dengan penemuan jasad tergantung di dalam sebuah pondok pada Kamis (13/02/2020). 

Saat ditemukan, jasad berjenis kelamin laki-laki itu tergantung menggunakan tali plastik warna biru dan selendang warna kuning yang diikat di bagian kayu palang pondok milik korban. Belakangan, identitas korban diketahui bernama I Wayan Sudiana, seorang yang sudah tergolong kakek berumur 60 tahun.

Kepala SPKT I Polsek Pupuan Aiptu I Dewa Made Taruna Wijaya mengatakan, korban pertama kali ditemukan gantung diri di kayu palang tempat tingga korban adalah istrinya, Ni Nyoman Tesi (50), namun karena mereka tinggal di pondok, masyarakat awalnya tidak banyak yang tahu..

Kronologi kejadian, kata Taruna Wijaya, pada hari Rabu, 12 Februari 2020 sekitar pukul 08.00 Wita, korban bersama istri dan anaknya pergi dari rumahnya yang berlokasi di Banjar Dinas Jelijih Tengah, Desa Jelijih Punggang, Kecamatan Pupuan menuju ke pondok yang berlokasi di Subak Batur Gunung, Banjar Dinas Jelijih Kelod, Desa Jelilih Punggang, Kecamatan Pupuan.

Sesampainya di pondok, korban menyapu di areal pondok sedangkan istri bersama anak pergi mencari janur, durian dan manggis untuk keperluan upacara di kebun. Sekitar pukul 12.00 Wita, mereka datang dari kebun, kemudian langsung mengajak korban untuk ikut kembali pulang ke Jelijih Tengah. Namun korban menolak dan mengatakan ingin tinggal di pondok sendirian. Selanjutnya korban ditinggal sendirian di pondok.

Sekitar pukul 15.00 Wita, si anak datang membawakan korban tembakau dan rokok ke pondok dan membujuknya agar mau pulang, namun lagi-lagi korban menolaknya, sehingga kemudian si anak pulang sendirian. Pada hari Kamis, 13 Pebruari 2020 sekitar pukul 08.00 Wita, sang istri pergi ke pondok dengan tujuan mencari durian dan membawakan korban nasi.

Namun sesampai di pondok, pelapor melihat pintu pondok terbuka dan dilihatnya korban/suaminya dalam keadaan tergantung. Melihat hal tersebut pelapor tidak berani masuk dan selanjutnya pelapor mencari cucunya yang sedang berada di rumah Kak Rinadi, memberitahukan peristiwa tersebut. Selanjutnya mereka melaporkan peristiwa itu ke kepala dusun dan diteruskan ke Polsek Pupuan.

Petugas Polsek Pupuan berjumlah 4 orang dipimpin Ka SPKT I Aiptu I Dewa Made Taruna Wijaya bersama Tim Medis Puskesmas Pupuan II tiba di TKP pukul 10.00 Wita. Tim menemukan korban masih dalam keadaan tergantung di kayu palang pondok dengan mempergunakan tali plastik warna biru dan slendang warna kuning dengan pakaian baju lengan panjang warna coklat, celana pendek warna coklat serta topi kain warna coklat, posisi muka menghadap ke selatan dengan lidah menjulur dan sudah meninggal dunia.

Dari hasil pemeriksaan petugas medis Puskesmas Pupuan II, tidak ditemukan luka menganga dan lebam di tubuh korban, di leher luka melingkar dengan kedalaman + 1,5cm melingkar di leher, lidah menjulur, dari kelamin keluar sperma, dari pantat keluar feses dan darah serta sudah mulai kaku mayat.

Dari keterangan pihak keluarga, korban nekat mengakhiri hidupnya diduga lantaran frustasi karena penyakit epilepsinya yang diderita sejak 14 tahun yang lalu tidak kunjung sembuh dan setiap hari kumat. (LE-TB)

Comment

Comment here

Lenteraesai.id