Denpasar, LenteraEsai.id – Baru-baru ini viral sebuah video TikTok yang memperlihatkan Senator DPD-RI asal Bali Arya Wedakarna yang tengah bertelanjang dada.
Adegan selanjutnya, mengisyaratkan ia seolah sedang dalam kehausan hingga harus mengusap-usap bagian leher, kemudian memeletkan lidahnya.
Video tersebut lantas dibagikan ke sejumlah grup di media sosial hingga kemudian menuai beragam komentar dari warganet. Seperti pada umumnya, komentar mengalir dengan pro dan kontra. Namun setelah dicermati, lebih banyak bernada ‘miring’ atas aksi Arya Wedakarna alias AWK itu.
Menanggapi viralnya video TikTok tersebut, pengamat sosial dari Universitas Udayana (Unud) I Gede Kamajaya SPd MSi ketika dikonfirmasi Selasa (4/5/2021) menyebutkan, memang sah-sah saja seorang tokoh negara atau pejabat publik mengekspresikan diri, namun perlu memikirkan pesan apa yang mau disampaikan, dan lewat platform apa pesan itu disampaikan.
“Di media saya baca Wedakarna membuat video itu untuk mendekatkan diri pada generasi milenial,” ujar Kamajaya, mengungkapkan.
Pertanyaannya, lanjut Kamajaya, apa tidak ada cara yang lebih edukatif, partisipatif dan kritis untuk pendekatan diri kepada generasi milenial tersebut. Dan, kira-kira nilai apa yang hendak disampaikan Wedakarna lewat video di TikTok itu ?.
“Malah nggak ada sama sekali nilainya. Itu kenapa saya katakan kalau cara yang dilakukan Wedakarna di platform TikTok kemarin itu adalah cara yang nggak bermutu, karena memang tidak ada nilainya,” ujar Kamajaya, yang dosen pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana, menegaskan. (LE-DP)
