Badung, Bali, 25/9 (ANTARA) – Kantor Imigrasi Ngurah Rai di Kabupaten Badung, Bali, mencatat data sementara pemanfaatan aplikasi terintegrasi All Indonesia di Bandara Ngurah Rai mencapai rata-rata 80 persen sejak resmi berlaku pada 1 September 2025.
“Tujuannya menciptakan sistem pemeriksaan terpadu yang efisien, transparan, dan berbasis digital,” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Ngurah Rai Winarko di Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Sistem tersebut mengintegrasikan layanan Imigrasi, Bea Cukai, Kesehatan, dan Karantina kepada pelaku perjalanan internasional untuk warga negara Indonesia dan warga negara asing (WNA).
Melalui sistem terpadu itu, seluruh proses kedatangan penumpang internasional cukup dilakukan melalui satu aplikasi yang dapat diakses melalui laman allindonesia.imigrasi.go.id atau melalui aplikasi All Indonesia yang dapat diunduh pada telepon pintar sehingga lebih cepat, praktis, dan transparan.
Ada pun persentase pemanfaatan aplikasi itu terdiri dari pemanfaatan layanan Bea Cukai yang sudah mencapai sekitar 90 persen.
Sedangkan untuk layanan Imigrasi mencapai rata-rata sekitar 71 persen dari total jumlah penumpang yang melintas pada 1-24 September 2025 atau rata-rata mencapai 80 persen apabila digabungkan untuk dua layanan tersebut.
Sementara itu, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Ngurah Rai Bowo Pramoedito menambahkan sebagian besar penumpang internasional mengisi aplikasi itu sejak bandara keberangkatan di negara asal.
Meski begitu, ada juga sejumlah penumpang internasional yang masih dapat mengisi data aplikasi itu saat tiba di Bali atau di area pengambilan bagasi sebelum pemeriksaan Bea Cukai.
Ia menekankan maskapai penerbangan perlu mengoptimalkan dukungan untuk penggunaan aplikasi itu kepada penumpang menjelang penerapan aturan wajib barcode pada 1 Oktober 2025.
Berdasarkan data pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai per Agustus 2025 telah melayani 2,3 juta penumpang, meningkat 2,5 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebanyak 2,2 juta penumpang.
Dari jumlah tersebut, mendekati 1,5 juta penumpang di antaranya adalah rute internasional.
Secara rata-rata, bandara melayani 75.319 penumpang per hari atau setara dengan 3.138 penumpang setiap jamnya.
“Integrasi layanan ini sangat bergantung pada kesiapan kita semua, baik dari sisi sumber daya manusia, infrastruktur, maupun pola koordinasi antar-instansi,” imbuh Winarko.
Pewarta : Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor : Hisar Sitanggang
Konten ini dilindungi oleh hak cipta dan dilarang untuk disebarluaskan tanpa izin tertulis dari ANTARA