Tetap Tenang Saat Banjir Bali, OCTO Mobile Jadi Andalan Wisnu Halim

OCTO Mobile
Seorang nasabah tengah melakukan transaksi di CIMB Niaga, Denpasar - (Foto: Dok LenteraEsai/Tri Vivi Suryani)

Gianyar, LenteraEsai.id – Seorang warga yang tinggal di Batubulan, Gianyar, Bali, bernama Wisnu Halim Kertawidjaja (49) sama sekali tidak menyangka bahwa dengan menjadi nasabah Bank CIMB Niaga, justru menjadi jangkar penyelamatnya ketika ada musibah bencana alam. Pengakuan ini dikisahkannya, sembari mengenang musibah banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Bali pada 9-10 September 2025 lalu.

“Saat itu, memang hujan deras tak kunjung reda sejak tanggal 9 September 2025. Tapi saya masih bisa pergi ke Pemogan untuk bekerja seperti hari-hari biasanya, di perusahaan katering makanan. Namun hal berbeda saya alami alami pada tanggal 10 September pagi,” kisah Wisnu, mengurai kembali ingatannya pada musibah yang ramai disebut sebagai Banjir Bali.

Bacaan Lainnya

Pada tanggal 10 September 2025 pagi, Wisnu telah mengenakan jas hujan ketika mengeluarkan sepeda motor dari rumahnya. Deru motor menerobos rinai hujan yang mengguyur deras dari angkasa. Ia sudah membayangkan, nanti sesampai di kantornya, ia tinggal mengambil kotak-kotak makanan untuk diantarkan pada para pelanggan yang tinggal di wilayah Canggu, Badung.

Namun betapa terkejutnya, sesampai di jembatan Tohpati, perbatasan wilayah Gianyar-Denpasar, Wisnu mendapati pemandangan yang mendebarkan saat melihat jembatan yang sebagian sisinya tergerus air. Permukaan jembatan pun tidak nampak karena terendam luapan banjir yang menggolakkan air kecoklatan.

“Saya kemudian menelpon atasan, dan izin tidak masuk kerja karena tidak bisa melintasi jembatan. Dan kemudian memutuskan untuk berbalik pulang. Namun sebelum sampai rumah, saya singgah di supermarket yang tetap buka untuk berbelanja makanan, supaya tidak keluar-keluar rumah lagi berhubung cuaca masih ekstrem,” ujar pria kelahiran Jakarta Barat ini.

Di sinilah, lanjut Wisnu, dirinya tidak henti-henti bersyukur karena memiliki aplikasi OCTO Mobile dari CIMB Niaga. Memiliki OCTO Mobile dalam genggaman, membuat Wisnu tidak merasakan kerisauan saat berbelanja di saat cuaca tidak bersahabat karena tidak perlu menggunakan uang cash untuk bertransaksi.

Bahkan, sebenarnya sudah lama Wisnu menerapkan pola hidup cashless demi kepraktisan, sehingga tidak perlu sibuk berkeliling mencari ATM jika ingin berbelanja. “Saya bersyukur tinggal di Bali, karena di mana-mana bisa berbelanja menggunakan QRIS. Bahkan belanja di warung kecil sekalipunpun, saya beli barang tanpa uang tunai karena biasa pakai QRIS. Nah inilah yang saya alami pada saat musibah banjir itu, saya tetap merasakan ketenangan, karena memiliki aplikasi OCTO Mobile,” kata Wisnu.

Sesampai di rumah, setelah meletakkan tentengan tas belanjaan dari warung, Wisnu melanjutkan duduk sembari menyaksikan rinai hujan di teras rumah. Hari ini jadwalnya membayarkan PDAM dan listrik. Sembari menyeruput kopi, Wisnu kemudian mengambil handphone dan melanjutkan membayar PDAM dan listrik menggunakan OCTO Mobile.
Bagi Wisnu, dulu sama sekali tidak terbayang bahwa cukup dengan memiliki satu aplikasi digital, yakni OCTO Mobile saja, namun bisa digunakan untuk berbagai keperluan sehingga hidupnya menjadi praktis. Ia tidak merasa ribet harus memiliki banyak aplikasi. Hal ini dikarenakan cukup memiliki OCTO Mobile, maka bisa dipergunakan untuk: transfer dalam negeri (termasuk antar-bank), top-up pulsa atau e-wallet, membayar berbagai tagihan (PBB, PLN, pajak, PDAM, kartu kredit, dan lainnya), transaksi QR / QRIS & pembayaran tanpa kartu fisik (cardless): bisa dengan cara scan QR untuk membayar di merchant atau menggunakan QRIS OCTO Mobile. Selain itu, OCTO Mobile bisa untuk tarik tunai maupun setor tunai tanpa kartu ATM di ATM CIMB Niaga dan outlet tertentu.

“Saat ini, saya mulai belajar investasi. Lagi baca-baca edukasi tentang reksadana dan deposito. Dengan pakai OCTO Mobile saya bisa langsung berinvestasi. Ya, sesederhana itu hidup kalau pakai OCTO Mobile,” kata Wisnu sumringah.

Buku Tabungan Dua Kali Kebanjiran

Sudah delapan tahun Wisnu menjadi nasabah CIMB Niaga. Ia mengaku tidak ingin pindah ke lain bank, karena tidak mengalami kendala sepanjang menjadi nasabah bank tersebut.

“Tepatnya pada tahun 2017 saya memulai menjadi nasabah CIMB Niaga. Awalnya, karena saat itu saya memulai untuk menjadi driver ojek mobil online, saat masih tinggal di Jakarta. Kan harus memiliki rekening bank. Setelah mempelajari beberapa bank, saya kemudian memutuskan untuk buka tabungan CIMB Niaga,” kata Wisnu.

Pertimbangan utamanya, menurut Wisnu, adalah suku bunga atau bagi hasil yang bersaing tergantung saldo dan jenis produk tabungan. Selain itu, fitur-fitur tambahan seperti bebas biaya transfer antar-bank dalam jumlah tertentu, gratis tarik tunai di Automated Teller Machines (ATM) tertentu jika memenuhi syarat saldo minimal, menjadi nilai plus baginya sehingga tanpa ragu memilih menjadi nasabah CIMB Niaga.

Setelah selesai bekerja sebagai driver ojek mobil online karena makin sesaknya persaingan sesama pemain yang memilih menekuni profesi serupa di Jakarta, Wisnu kemudian memilih pindah ke Bali. Ia kini bekerja di sebuah perusahaaan katering premium, yang melayani pelanggan, khususnya kaum ekspatriat yang tinggal di kawasan Canggu dan sekitarnya.

Di Bali inilah, Wisnu kemudian menggunakan aplikasi OCTO Mobile, untuk memudahkan hidupnya. “Kalau dulu, perlu uang kan harus antri bank. Apalagi ATM CIMB Niaga terbilang tidak banyak dijumpai. Namun kini, dengan sistem cashless, maka cukup dengan memiliki aplikasi OCTO Mobile, hidup sudah sangat terbantu sekali. Satu aplikasi untuk buanyak keperluan,” ujar Wisnu antusias.

Bahkan, saat masih dalam keadaan banjir melanda, Wisnu tidak segan mentransfer beberapa rupiah ke salah seorang temannya menggunakan OCTO Mobile, karena mengalami kejadian naas di mana uang tunainya malah basah berhamburan di ruangan karena kamarnya tergenang banjir.

Menyinggung soal banjir, lanjut Wisnu, ada kisah menarik yang berkaitan dengan buku tabungan CIMB Niaga yang dimilikinya. Menurutnya, buku tabungan miliknya telah dua kali terdampak musibah banjir. Pertama, saat banjir besar melanda Jakarta beberapa tahun silam, buku tabungannya sempat kebanjiran sehingga menjadi agak kusut ketika sudah dikeringkan. Dan kedua, lagi-lagi buku tabungannya kena banjir pada 10 September 2025 lalu.

“Musibah memang tidak bisa dihindari, tapi paling tidak, kita bisa menjaga diri dengan memiliki OCTO Mobile, supaya hidup lebih simpel dan terlindungi. Bahkan di saat ada bencana sekalipun, kita tetap merasa tenang karena uang bukan di genggaman melainkan di rekening CIMB Niaga,” kata pria yang hobi memancing di laut ini.

Sementara itu, melalui siaran pers pada Minggu (13/7/2025), Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan bahwa pada kuartal I tahun 2025, sebanyak 90 persen dari total transaksi finansial nasabah telah dilakukan melalui layanan branchless banking. Antara lain, mencakup: OCTO Mobile, OCTO Clicks, Bizchannel@CIMB, ATM, dan OCTO Pay (e-money). Belakangan, kaum generasi Z telah melirik dengan antusias pemanfaatan OCTO Mobile untuk mendukung daya produktif hidup sehari-hari.

“Aplikasi digital seperti OCTO Mobile menjadi super-app yang memudahkan transaksi harian nasabah,” kata Lani Darmawan.

Sementara itu, konsep perbankan yang komprehensif dan serba digital, telah diimplementasikan di 52 kantor cabang CIMB Niaga, yang terdiri dari 23 Digital Branch dan 29 Digital Hub. Hal ini tentunya sesuai misi yang diemban, di mana CIMB Niaga memang mengedepankan 3E: easy, efficient, dan always going the extra mile sebagai pengalaman hidup terbaik bagi nasabah. (Tri Vivi Suryani)

Pos terkait