Singaraja, LenteraEsai.id – Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mendorong pengembangan Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan agar memiliki ciri khas sekolah tinggi yang mengedepankan pendidikan karakter berbasis agama Hindu.
Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan pada sidang terbuka Senat STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja dalam rangka wisuda VIII di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja, Kamis (30/5). Pelaksanaan wisuda ini merupakan suatu kebanggaan bagi pemerintah daerah karena STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja mampu menunjukkan kinerja yang sesuai pada jalurnya.
Merilis apa yang disampaikan Presiden terkait era disrupsi yang ke depan pasti dihadapi, Pj Bupati Lihadnyana ingin agar seluruh aspek baik birokrasi hingga pendidikan proaktif dalam mengikuti perkembangan digitalisasi. Di sisi lain dirinya juga berharap STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja memiliki satu ciri khas khusus yakni mengedepankan pendidikan etika dan perilaku dalam bermasyarakat.
“Potensi Buleleng yang besar ini harus dapat kita olah secara bijak. Salah satunya adalah bagaimana dalam dunia pendidikan memiliki satu karakter dan ciri khas bahwa ini pendidikan di Bali utara yang mengedepankan nafas-nafas kehinduan kita,” ujarnya, mengingatkan.
Lebih lanjut, Pj Bupati Lihadnyana menyebutkan pihaknya terus mendorong transformasi STAH Negeri Mpu Kuturan menjadi Institut Agama Hindu. Karena hingga saat ini, koordinasi yang telah dilakukan bersama Kemeterian juga telah menyetujui peningkatan status dari Sekolah Tinggi menjadi Institut. Pihaknya berharap transformasi ini diiringi dengan kemampuan STAH Negeri Mpu Kuturan dalam menjawab tantangan di masyarakat.
“Jadi kepada Kadis Pendidikan, jika sudah ada Institut ini maka mohon diikuti dengan adanya sekolah yang berbasis agama Hindu (widyalaya). Sehingga dari bawah sudah berkarakter, itu harapan kami,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Ketua STAH Negeri Mpu Kuturan I Gede Suwindia melaporkan jika wisuda kali ini diikuti sebanyak 142 mahasiswa. Sehingga total alumni telah kurang lebih 1.500 orang yang tersebar di seluruh instansi. “STAH Negeri Mpu Kuturan akan terus meminta bimbingan untuk memastikan pihaknya tetap berada pada jalurnya dalam membangun mahasiswa yang bersujud bakti kepada Tuhan dan orang tua mereka,” ucapnya.
Hadir pula dalam kesempatan ini Direktur Pendidikan Hindu Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI Trimo, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng Made Astika, Kepala Dinas Kebudayaan Nyoman Wisandika, perwakilan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng, anggota Senat, alumni, dan Dharma Wanita.
Pewarta: Pande Aubade
Redaktur: Laurensius Molan