Karangasem, LenteraEsai.id – Gelombang laut tampak mengganas dengan menerjang dan menggerus beberapa pondasi rumah warga di daerah pesisir Banjar Dinas Tanah Ampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Kamis (25/6).
Kerusakan yang ditimbulkan akibat hantaman gelombang pasang tersebut tergolong cukup parah, di mana beberapa warga melaporkan bahwa pondasi rumah mereka tergerus hingga gerowong dalam puluhan bahkan ratusan centimeter dalamnya.
Tidak hanya ‘ngelumbih’ pondasi, terjangan gelombang pasang itu juga telah menggiring dan menghanyutkan beberapa barang milik penduduk yang tersimpan di bagian halaman, bahkan di dalam rumah.
I Nengah Kariasa, salah seorang warga Tanah Ampo menyebutkan, bagian pondasi rumahnya yang ada di pinggir pantai, hancur tergerus gelombang air laut yang mengganas sejak Kamis dini hari.
Selain pondasi rumah, kompor berikut tabung gasnya yang tersimpan di dapur juga hanyut terbawa arus gelombang yang begitu kencang seiring dengan munculnya tiupan angin yang sangat kuat, ucapnya sambil berdecak.
Selain Kariasa, beberapa warga yang lain juga mengaku pondasi rumahnya gerowong atau penuh lubang setelah digerus gelombang air laut yang muncul cukup tinggi di kawasan Pantai Tanah Ampo.
Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Karangasem Ida Ketut Arimbawa yang dihubungi terpisah mengatakan, terkait dengan bencana gelombang pasang air laut tersebut, pihaknya telah menerjunkan petugas untuk melakukan assessment di lokasi kejadian.
“Pertugas akan mendata tentang sejauhmana kerusakan yang ditimbulkan, untuk kemudian dapat dicarikan solusi penanganannya,” ucapnya.
Kendati demikian, hingga saat ini tidak dilaporkan adanya korban jiwa maupun luka-luka dari kejadian itu. Hanya saja, kata Arimbawa, beberapa pondasi rumah warga yang dekat pantai mengalami kerusakan, serta ada beberapa barang milik warga yang hanyut disapu ombak.
Meskipun beberapa warga melaporkan kerusakan pada pondasi rumah dan beberapa barang miliknya hilang, namun nilai kerugiannya belum dapat diketahui secara pasti, karena masih dalam upaya pendataan di lapangan, katanya.
Terkait dengan kemunculan gelombang pasang tersebut, Arimbawa mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir pantai agar lebih waspada. Selain itu, para nelayan yang akan melaut juga diminta untuk selalu memperhatikan keselamatan, karena tinggi gelombang kini mencapai lebih dari 4 meter.
“Saya berharap warga masyarakat lebih waspada supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam kondisi cuaca yang tidak menentu belakangan ini,” ujar Arimbawa, mengharapkan. (LE-Jun)







