Jembrana, LenteraEsai.id – Desa Melaya yang terletak di Kabupaten Jembrana memiliki potensi tanaman kakao dan porang. Hal ini dimungkinkan selain karena ketersediaan lahan juga iklim yang cocok dan mendukung.
“Untuk budidaya porang sudah sampai panen dengan hasil yang cukup bagus, sehingga kini diikuti oleh petani lain. Masalah pemasaran tidak ada kendala karena hasil dari panen porang, kami sudah ada kerja sama dengan PT Siligita,” kata Perbekel Desa Melaya, I Nyoman Warsana di Kantor Kepala Desa Melaya, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana pada Senin (3/5/2021).
Dia melanjutkan, sedangkan untuk kakao, masyarakat sudah banyak yang mengembangkan tapi belum secara budidaya intens. Karenanya, mendatang pihaknya ingin membudidayakan dan mengembangkan kakao seperti di desa tetangga, yaitu di Subak Moding.
“Terkait komitmen Bapak Bupati Tamba untuk menjadikan Kabupaten Jembrana sebagai sentra kakao, saya sangat mendukung . Tetapi kendalanya, ada di pendampingan intensifikasi atau pemeliharaanya,” ucapnya
Banyak kendala yang ada di lapangan, lanjutnya, terkait dengan hama. Kalau masalah perawatan seperti pemupukan, masyarakat sudah banyak yang mengerti.
“Agar tidak terjadi kegagalan panen kakao, kami berharap kepada tim pendamping budidaya komoditas kakao atau yang disebut “Dokter Kakao” bisa memberikan pendampingan dan penyuluhan ke desa kami,” ucapnya, berharap.
Dikatakan Warsana, masyarakat perlu bimbingan agar mereka bisa merawat tanaman kakao dengan baik, terutama dari serangan hama, sehingga bisa memberikan hasil maksimal.
Ditanya masalah Bumdes, Warsana menjelaskan sekarang ini masih bergerak di bidang simpan pinjam dan pengelolaan air bersih serta pengadaan barang dan jasa.
Untuk Bumdes ke depan, akan dikembangkan dengan pembelian hasil bumi. Tujuannya, di saat musim panen masyarakat tidak merugi, serta bisa menjual dengan harga pasar.
Hal ini juga bertujuan untuk menghilangkan rasa takut para petani, di mana selama ini ada kekhawatiran saat panen tidak ada pembeli. Sehubungan dengan itu, Bumdes bisa menjamin bahwa hasil panen pasti akan dibeli. Bumdes akan menyiapkan anggaran agar bisa membeli hasil bumi dari petani maupun masyarakat.
Di samping itu, ke depan Bumdes akan membantu masyarakat terkait dengan biaya bekerja di kapal pesiar ataupun bekerja di luar negeri. Masyarakat bekerja di kapal pesiar jelas penghasilannya, dengan begitu sudah jelas mereka akan bisa membayar angsuran uang pinjaman.
“Bumdes akan membantu mengembangkan ekonomi masyarakat dan hasil keuntunganya juga nantinya untuk masyarakat,” ujar I Nyoman Warsana, menjelaskan. (LE-Yut)