Buleleng, Bali, 23/11 (ANTARA) – Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra melakukan penanaman pohon di Kawasan Hutan Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada sebagai upaya pelestarian lingkungan alam di daerah tersebut.
“Yang lebih penting adalah aksi nyata (pelestarian alam) untuk memelihara keseimbangan ekosistem,” kata dia dalam keterangan di Buleleng, Bali, Minggu.
Dirinya juga mendorong seluruh komponen masyarakat untuk terus melakukan upaya pelestarian lingkungan, terlebih saat ini telah tiba musim hujan.
Dia menjelaskan bahwa saat ini sebagai tepat untuk pengingat tentang pentingnya bersama-sama mengantisipasi potensi bencana alam dengan memperkuat ketahanan alam melalui penanaman pohon.
Dia menjelaskan Desa Ambengan memiliki peran strategis sebagai salah satu desa hulu di Buleleng. Kelestarian alam di tempat itu akan berdampak langsung pada ketersediaan air dan keseimbangan lingkungan di wilayah hilir.
“Mari kita jaga bersama desa kita ini, jaga hutannya, untuk mencegah banjir dan longsor, serta menjamin keberlanjutan kehidupan bagi anak cucu kita,” katanya.
Aksi penanaman pohon ini tidak hanya bersifat seremonial belaka, melainkan langkah praktis dan berorientasi masa depan.
Sebanyak 200 bibit pohon buah-buahan unggulan ditanam secara gotong royong di area seluas 20 are.
Komposisi bibit yang dipilih terencana, terdiri atas 100 bibit durian, 50 bibit manggis, dan 50 bibit alpukat.
Pemilihan jenis pohon buah ini tidak hanya bertujuan konservasi tanah dan air, tetapi juga memiliki nilai ekonomis jangka panjang yang dapat memberdayakan masyarakat sekitar.
Kegiatan penanaman pohon tersebut mendapat sambutan hangat dari warga. Kehadiran pimpinan daerah di tengah-tengah mereka dinilai sebagai bentuk perhatian dan dukungan nyata bagi upaya pelestarian yang telah lama dijaga secara turun-temurun.
Penanaman pohon multi tujuan itu diharapkan dapat menjadi simbol penyatuan semangat antara pelestarian ekologi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dengan ditanam ratusan bibit pohon ini, Hutan Desa Ambengan tidak hanya menjadi paru-paru dan penjaga tata air Buleleng, tetapi juga menyimpan potensi menjadi kebun masa depan yang menghidupi.
Pewarta : Rolandus Nampu
Editor : Maximianus Hari Atmoko
Konten ini dilindungi oleh hak cipta dan dilarang untuk disebarluaskan tanpa izin tertulis dari ANTARA








