Mangupura, LenteraEsai.id – Komisi II DPRD Kabupaten Badung Senin, 10 November 2025 sore menggelar rapat kerja (raker) lanjutan, dengan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemda Badung. Seperti Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan, Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Perikanan serta Dinas Koperasi UKM. Berlangsung di ruang rapat Madya Gimana lantai II Kantor DPRD Badung.
Menariknya, raker Komisi II DPRD Badung dengan sejumlah OPD Pemda Badung kali ini dipimpin ketuanya, I Made Sada seorang diri. Yang lainnya kompak absen. Hanya disertai dua orang staf ahli DPRD Badung. Raker membahas program kerja OPD, TA 2026 dimana ranperda APBD tinggal ketok palu (pengesahan).
Ketua Komisi II DPRD Badung Made Sada mohon maaf pada pihak OPD yang hadir, karena pelaksanaan raker yang semula dijadwalkan pukul 13. 00 Wita sesuai surat undangan, molor. Baru pukul 14.00 lebih bisa berlangsung. Sehingga pihak OPD pun menunggu cukup lama.
Karena itu, setelah mengucapkan salam, Ketua Komisi II DPRD Badung Made Sada tidak membuang -buang waktu. Ia langsung tancap gas, membacakan dadtar pertanyaan yang dibawa untuk setiap OPD Mitra kerjanya. Di urutan teratas pertanyaan ditujukan ke Dinas Pariwisata, kemudian Dinas Perhubungan, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian dan Pangan serta Dinas Koperasi UKM.
Kadis Pariwisata Badung I Nyoman Rudiarta setelah dipersilakan, memberi paparan program-program untuk TA 2026. Program yang dirancang cukup beragam. Mengacu pada Pariwisata berkualitas sesuai visi Bupati Badung Wayan Adi Arnawa. Antara lain penataan obyek wisata (destinasi) termasuk Desa Wisata, penyiapan SDM kepariwisataan, promosi, pengawasan wisatawan bekerjasama dengan kepolisian dan Imigrasi. Juga pengadaan penunjang Pariwisata seperti jetsky, kapal boat dan lainnya.
“Walau terjadi rasionalisasi anggaran pada kami (Dinas Pariwisata Red-), tahun 2026 kami menargetkan 6,5 juta wisatawan ke Badung. Mengacu pada pencapaian kunjungan wisata hingga Oktober 2025 mencapai 6,3 juta,” papar Rudiarta bersemangat.
Setelah mendengar target kunjungan wisatawan 6,5 juta tahun 2026, Ketua Komisi II Made Sada langsung menyela. Ia minta Kadis Pariwisata jangan terlena dengan capaian kunjungan wisata. Karena Bali tidak lagi ditetapkan sebagai pulau terindah. Persaingan antar destinasi pariwisata antar daerah makin sengit. Juga ada negara yang mewarning warganya supaya tidak mengunjungi Bali.
“Kami mohon jangan terlalu terlena dengan pencapaian kunjungan wisatawan. Lakukan promosi dengan gencar baik di dalam negeri. Dan bila perlu promosi ke luar negeri,” saran Sada.
Ketua Komisi II DPRD Badung mencecar Dinas Perhubungan Badung dengan sejumlah persoalan. Antaravlain masih banyak lampu penerangan jalan (LPJ) yang mati. Krodit (macet) lalulintas di sejumla titik dan lainnya. Kadis Perhubungan Badung Anak Agung Rai Yudadarma tidak membantah tudingan Ketua Komisi II. Mengenai LPJ mati, diakui di semua wilayah kecamatan memang masih ada yang padam.
Kadis Perhubungan Badung beralasan, masa pandemi Covid 19, yaitu dari 2019, 2020,2021 dan 2022 tidak ada anggaran pengadaan LPJ. Setelah 2023 baru ada penganggaran, untuk pembelian lampu yang mati dan perbaikan yang rusak.
“TA 2025 ini misalnya pengadaan lampu 2000 buah, Oktober sudah habis terpasang. Dibagi untuk enam kecamatan. TA 2026 kami anggarkan untuk pengadaan lampu dan perbaikan lampu yang rusak lagi, ” jelas Kadis Perhubungan.
Dinas Perikanan, Dinas Pertanian dan Pangan dan Dinas Koperasi Badung secara bergiliran memaparkan program kerjanya untuk TA 2026. Berikut dengan alokasi anggaran yang didapatkan. Serta memasang target pencapaian dan sasaran programnya. Ketua Komisi II MAde Sada memberi penekanan-penekanan pada rancangan setiap OPD. Mana yang harus diprioritaskan dan mana program selama ini yang masih lemah.
Usai memimpin raker Ketua Komisi II DPRD Badung Made Sada memberi penjelasn pada awak media masa. Seperti terjadinya kecelakaan lalu-lintas di Jalan Goa Gong, Kuta Selatan. Pihaknya minta kepada Dinas Perhubungan supayamenyikapi kejadian itu agar kasus serupa tidak terulang lagi.
“Jalan Goa Gong itu kan medannya sangat berbahaya. Baik tanjakannya maupun turunannya. Pengkolannya tajamnsekali. Kami usulkan perubahan matrik jalan atau dibuat jalan alternatif. Karena rambu -rambu jalan yang dipasang disana selalu dilanggar pengendara, ” tukasnya datar.
Pewarta: I Made Astra
Redaktur: Laurensius Molan







