Pertamina Hulu Rokan Maksimalkan Produksi Minyak lewat Teknologi CEOR

Pertamina
 PT Pertamina Hulu Rokan menjalankan rencana pengembangan teknologi Chemical Enhanced Oil Recovery Minas Stage-1 pada sumur-sumur mature di Lapangan Minas untuk mendorong peningkatan produksi minyak secara signifikan - (Foto: Dok Humas PERTAMINA)

Riau, LenteraEsai.id – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berinovasi guna meningkatkan produksi minyak di Zona Rokan. Salah satu langkah terbarunya adalah penerapan teknologi Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) Minas Stage-1 di sumur-sumur tua Lapangan Minas. Teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan produksi minyak secara signifikan. Lapangan Minas dikenal menghasilkan Sumatra Light Crude, minyak mentah ringan dengan kadar logam dan belerang rendah.

Bacaan Lainnya

Sr. Engineer Petroleum PHR, Kaisar Agus Dely Putra, menyebutkan bahwa saat ini perusahaan tengah melakukan peremajaan fasilitas dan berbagai persiapan agar proyek CEOR dapat rampung sesuai target pada akhir tahun 2025.

Penambahan produksi minyak diperkirakan baru mulai terlihat sekitar Juni 2026 atau 6 bulan sejak injeksi kimia dilakukan,” ujar Kaisar.

Kaisar menambahkan, dengan metode CEOR, diproyeksikan penambahan produksi minyak di Lapangan Minas bisa mencapai 2.800 barel per hari (bph). Hal ini akan mendorong peningkatan produksi minyak di Zona Rokan sebagai salah satu tulang punggung ketahanan energi nasional.

PHR, imbuh Kaisar, menjalankan teknologi EOR (Enhanced Oil Recovery) untuk mengangkat minyak yang tersisa di dalam reservoir yang tidak bisa diproduksikan secara primary dan secondary recovery dan kemungkinan potensi peningkatan produksi masih sangat besar.

“Proses EOR bisa mengangkat sekitar 16% dari minyak yang ada di dalam reservoir, dibutuhkanlah teknologi yang disebut CEOR,” tandas Kaisar.

Kaisar menambahkan, metode CEOR dilakukan dengan injeksi bahan kimia yakni alkali, surfaktan dan polimer. Injeksi bahan kimia ini juga disebut pengurasan minyak tahap lanjut. Cairan kimia ini akan membersihkan batuan yang berada di bawah reservoir sehingga minyak terangkat.

Diketahui, Lapangan Minas memiliki luas 204,37 km persegi, dengan jumlah sumur mencapai 1.982 dan sumur aktif sebanyak 1.243 sumur. Rerata produksi harian Lapangan Minas di tahun 2025 mencapai 29 ribu barel per hari.

Seluruh hasil produksi minyak di Zona Rokan dari lapangan akan dipompakan melalui sistem jaringan pipa menuju tangki penyimpanan di Hydrocarbon Transportation (HCT) Crude Oil Terminal Operation Center di Kota Dumai, untuk selanjutnya didistribusikan ke Kilang Pertamina Dumai melalui pipa maupun melalui kapal tanker ke kilang Pertamina lainnya.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (LE-Vivi)

Pos terkait