Pekanbaru, LenteraEsai.id – PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) bekerja sama dengan Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terbesar di lingkungan Pertamina Group dengan kapasitas 25,7 MWp. PLTS yang berlokasi di Rumbai, Duri, dan Dumai ini mampu menghasilkan listrik bersih sebesar 76,2 juta kWh per tahun, setara dengan kebutuhan listrik sekitar 7.600 rumah besar.
Koordinator PLTS Rokan, Suadi An’arih Sembiring, menyampaikan bahwa proyek ini menjadi langkah strategis Pertamina dalam meningkatkan efisiensi energi serta mendukung target pengurangan emisi karbon nasional melalui pemanfaatan energi terbarukan.
“PLTS Zona Rokan sebagai yang terbesar di Pertamina Group telah mendukung pengurangan emisi karbon mencapai 78.396 Ton CO2 per tahun. Jumlah ini setara dengan penanaman sekitar 1 juta pohon,” ujar Suadi.
Suadi menambahkan, listrik bersih dari PLTS Zona Rokan digunakan untuk operasional kantor hingga penerangan kompleks perumahan karyawan sehingga semuanya memiliki tanggung jawab untuk sama-sama mendorong transisi energi bersih dalam kehidupan sehari-hari.
“PLTS Zona Rokan dikelola oleh Tim Operator yang memiliki kompetensi dan tersertifikasi sehingga menjamin keandalan pasokan secara berkelanjutan,” imbuh Suadi.
Ia menambahkan, penggunaan PLTS di Zona Rokan selain lebih bersih juga lebih efisien. Perkiraan penghematan di Zona Rokan dalam setahun mencapai Rp 50 miliar. Kapasitas PLTS ini akan ditingkatkan, ditargetkan menjadi 55,7 MWp.
“Nantinya energi bersih akan menjadi tulang punggung dalam operasional Zona Rokan untuk mendukung target pengurangan emisi sekaligus swasembada energi nasional,” tandas Suadi.
Analyst II Governance Relation Pertamina NRE, Arif Mulizar mengatakan sebagai motor penggerak bisnis energi bersih di Pertamina Group, Pertamina NRE terus mengembangkan solar panel di seluruh wilayah operasional Pertamina Group.
“Selain Zona Rokan, Pertamina NRE telah membangun solar panel hampir di semua kilang milik Pertamina. Penggunaan energi terbarukan berbasis PLTS sangat cocok dengan musim di Indonesia,” ujar Arif.
Menurut Arif, penggunaan energi terbarukan membutuhkan investasi besar tetapi dengan dukungan insentif bisa mencapai nilai keekonomian.
“Pertamina NRE akan terus mengembangkan energi baru terbarukan dengan mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia seperti PLTS dan panas bumi,” tandas Arif.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (LE-Vivi)